Profil Noni Purnomo
Nama: Noni Sri Aryati Purnomo
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Juni 1969
Pendidikan
1. S1 Industrial
Engineering University of Newcastle, Australia
2. S2 Finance and Marketing
University of San Fransisco, AS
Jabatan
1. Maintenance Department
Blue Bird
2. Market Research Jakarta
Convention and Exhibition Bureau
3. Direktur
Sales and Marketing Golden Bird Bali dan Bali Taksi
4. Direktur
Pusaka Group dan Koordinator Blue Bird Peduli
5. Vice
President Business Development Blue Bird Group
Profil Blue Bird
Terinspirasi dari dongeng di Eropa tentang harapan dan doa seorang gadis
untuk mendapatkan kebahagiaan yang akhirnya terkabul berkat kebaikan seekor
burung biru, Blue
Bird pun
lahir lebih dari sekadar jawaban sebuah doa dan harapan. Ia kini telah
berkembang menjadi sebuah perusahaan transportasi terdepan, memenuhi harapan
dan cita-cita bukan hanya bagi pendiri, almarhumah Ny. Mutiara Djokosoetono dan
anaknya,Chandra Suharto dan Purnomo
Prawiro, tapi juga bagi ribuan karyawan.
Pada tahun 1972,
jauh sebelum Jakarta berkembang menjadi kota metropolis yang berpenduduk
sekitar 12 juta orang, Blue Bird telah hadir. Cikal bakal perusahaan ini yaitu
layanan "Golden Bird", yang kemudian dikenal sebagai
"Chandra Taksi", sebagai sebuah perusahaan penyedia jasa sewa mobil
yang khusus melayani para jurnalis asing serta pelanggan lain yang berkunjung
ke Jakarta. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka tak perlu waktu lama bagi
perusahaan untuk mendapatkan izin usaha mengelola perusahaan taksi.
Awalnya, "Blue bird" muda
didirikan untuk menyediakan alternatif jasa transportasi berkualitas yang
memang belum ada pada waktu itu. Blue bird menjadi pelopor pengenaan tarif
taksi berdasarkan sistem argo, serta melengkapi seluruh armadanya yang ber-AC
dengan radio komunikasi. Untuk mempertahankan kualitas pelayanan, perusahaan
pun membangun sejumlah bengkel khusus untuk merawat armadanya.
Setelah sukses berbisnis di layanan
taksi reguler, Blue Bird, dan taksi limousine,
"Golden Bird", serta usaha sewa mobil, perusahaan kemudian
mengembangkan usaha bus carter, "Big Bird", pada tahun 1979.
Pada tahun 1993 Blue bird pun menghadirkan layanan taksi
eksekutif "Silver Bird". Setelah lebih dari satu dekade, Blue
Bird Group kini memiliki empat divisi utama.
Pengalaman panjang mengelola bisnis
transportasi mendukung upaya perusahaan mengembangkan teknologi baru dan
mengelola sumber daya manusia, agar tetap unggul. Dari kantor pusatnya di
Jakarta, perusahaan telah berkembang pesat merambah bisnis lainnya dengan tetap
memperhatikan layanan pelanggan sebagai pedoman.
Karakter dan Motivasi
yang dimiliki Noni Purnomo
Noni Sri Aryati Purnomo adalah
seorang pekerja keras. Dari usia 5 tahun, Ia telah ikut membantu mengurus
bisnis keluarga. Selain itu, Noni juga tidak malu untuk bekerja menjadi pegawai
biasa dan hanya diberi upah Rp70.000,- sebulan.
Meski lahir dalam keluarga yang memiliki
usaha maju, tidak membuat Noni lantas berleha-leha. Selepas dari kuliahnya di
Australia, Noni melamar bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta. Noni juga
sempat membangun bisnis di Amerika, namun diminta pulang oleh Neneknya untuk
meneruskan bisnis Blue Bird milik keluarganya.
Menjadi seorang penerus tidak membuat
Noni besar kepala. Ia memasuki bisnis Blue Bird dimulai dari bawah. Ia
mempelajari semua seluk beluk bisnis mulai dari yang sederhana dan melakukan
yang terbaik agar usaha keluarganya itu semakin maju. Sampai akhirnya sekarang
atas kerja keras yang telah dilakukan, Ia memegang jabatan sebagai Vice
President Business Development Blue Bird Group.
Menjadi wanita dengan jabatan tinggi dan
telah mencapai puncak prestasi tidak membuat Noni menjadi orang yang tinggi
hati. Bagi ibu tiga anak ini, prestasi paling tinggi untuknya adalah melihat
ketiga anaknya tumbuh menjadi anak yang baik.
Proses Bisnis Noni
Purnomo
Lulus dari Australia, Noni kembali ke
Jakarta. Ia kemudian diterima bekerja di Jakarta Convention and Exhibition
Bureau sebagai market research. Noni banyak belajar tentang pemasaran disana.
Selepas pulang kerja, ia langsung nyambung bekerja untuk Blue Bird hingga pukul
11 malam. Begitulah rutinitasnya sehari-hari.
Noni melakukan itu bukan karena ia sangat
butuh uang namun ia bekerja diluar perusahaan keluarga karena ingin menimba
pengalaman dan jaringan sedangkan ia bekerja untuk perusahaan keluarga adalah
agar tahu perkembangan dari perusahaan itu sehingga jika ia kelak menjadi
pengganti biar lebih siap.
Dua tahun Noni bekerja ganda hingga ia
harus memutuskan untuk memilih mengabdi pada perusahaan keluarga, Blue Bird.
Namun beberapa bulan kemudian ia harus meneruskan kuliah ke University of San
Francisco, Amerika Serikat. Noni mengambil Master of Business Administration
(MBA), dengan konsentrasi jurusan finance and marketing.
Gelar MBA sudah ditangan, awalnya Noni
mencoba berkarier di Amerika. Ia diterima bekerja di sebuah perusahaan multi
nasional. Namun baru beberapa bulan bekerja di negara adidaya itu, neneknya
menelepon dan memintanya kembali untuk mengurus Blue Bird Group. Kelompok usaha
yang awalnya bergerak di usaha taksi ini makin menggurita ke berbagai bidang
usaha seperti transportasi, properti, jasa konsultan teknologi informasi,
logistik dann industri perakitan.
Di bidang transportasi, Blue Bird Group
bergerak di usaha taksi, mobil carteran dan bus carteran. Khusus taksi, Blue
Bird Group membawahi Blue Bird, Silver Bird, Morante Jaya, Cendrawasih dan
Pusaka Nuri Utama. Blue Bird Group mengoperasikan sekitar 20 ribu armada.
Sedangkan di bidang logistik, Blue Bird menyediakan layanan angkutan truk
kontainer dan di sektor properti memiliki Holiday Resort Lombok.
Dengan ilmu yang dimiliki dan posisinya
sebagai pemilik, Noni punya keleluasaan mengambil keputusan di Blue Bird. Ia
kemudian membentik beberapa departemen baru yakni business development,
public relations, dan quality control. Noni juga dipercaya menangani
perbaikan manajemen Blue Bird Group.
Ibu tiga anak ini pun menempati posisi Direktur
Sales and Marketing Golden Bird Bali dan Bali Taksi. Selain itu, juga menjadi
direktur Pusaka Group dan Koordinator Blue Bird Peduli serta Vice
President Business Development Blue Bird Group
Bussines Model Canvas
Blue Bird
BMC
perusahaan Blue Bird adalah:
1. Customer Segment
Blue Bird adalah masyarakat umum yang membutuhkan alat transportasi berupa
mobil yang disertai dengan supir
2. Value Proposition
Blue Bird adalah bisnis transportasi dan jasa. Dimana customer dapat memesan
melalui telepon dan langsung dijemput di lokasi yang diinginkan. Selain itu,
customer juga dapat memesan pada jam berapa pun dan dimana pun. Keamanan Blue
Bird dapat dipercaya karena supir yang dipekerjakan memiliki identitas lengkap.
3. Channels Blue Bird
adalah pemasaran melalui web site, iklan serta mouth to mouth.
4. Revenue Steam Blue Bird
adalah dari jasa antar jemput customer.
5. Customer Relationship dari
Blue Bird sangat terpelihara. Karena customer dijemput tempat waktu sesuai
dengan lokasi serta diantar sampai tujuan dengan selamat. Selain itu, service
dari supirnya yang sopan dan ramah juga membuat customer tidak jera untuk memesan
jasa Blue Bird lagi dikemudian hari.
6. Key Activities dari Blue Bird
adalah dapat menjemput customer dimanapun tanpa ada batasan wilayah serta tepat
waktu.
7. Key Resources yang
sebaiknya dilakukan Blue Bird adalah melatih para supir dan customer service
untuk memberikan service yang lebih baik pada customer.
8. Key Partnershipnya adalah
tersedia pegawai handal yang bekerja tanggap menangani customer yang ingin
memesan jasa transportasi Blue Bird.
9. Cost Structure
Fixed
cost: Biaya gaji karyawan, biaya pemeliharaan mobil dan biaya telepon
Variable
cost: Biaya yang terkait langsung dengan kelangsungan service
Tidak ada komentar:
Posting Komentar