Keuangan

Keuangan

Rabu, 28 Oktober 2015

Yusnur Mauliana Dranie Putri_1306465634_Noni Purnomo (Blue Bird)

Profil Noni Purnomo



Nama: Noni Sri Aryati Purnomo
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Juni 1969
Pendidikan          
1.      S1 Industrial Engineering University of Newcastle, Australia
2.      S2 Finance and Marketing University of San Fransisco, AS
Jabatan
1.      Maintenance Department Blue Bird
2.      Market Research Jakarta Convention and Exhibition Bureau
3.      Direktur Sales and Marketing Golden Bird Bali dan Bali Taksi
4.      Direktur Pusaka Group dan Koordinator Blue Bird Peduli
5.      Vice President Business Development Blue Bird Group


Profil Blue Bird


Terinspirasi dari dongeng di Eropa tentang harapan dan doa seorang gadis untuk mendapatkan kebahagiaan yang akhirnya terkabul berkat kebaikan seekor burung biru, Blue Bird pun lahir lebih dari sekadar jawaban sebuah doa dan harapan. Ia kini telah berkembang menjadi sebuah perusahaan transportasi terdepan, memenuhi harapan dan cita-cita bukan hanya bagi pendiri, almarhumah Ny. Mutiara Djokosoetono dan anaknya,Chandra Suharto dan Purnomo Prawiro, tapi juga bagi ribuan karyawan.

Pada tahun 1972, jauh sebelum Jakarta berkembang menjadi kota metropolis yang berpenduduk sekitar 12 juta orang, Blue Bird telah hadir. Cikal bakal perusahaan ini yaitu layanan "Golden Bird", yang kemudian dikenal sebagai "Chandra Taksi", sebagai sebuah perusahaan penyedia jasa sewa mobil yang khusus melayani para jurnalis asing serta pelanggan lain yang berkunjung ke Jakarta. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka tak perlu waktu lama bagi perusahaan untuk mendapatkan izin usaha mengelola perusahaan taksi.

Awalnya, "Blue bird" muda didirikan untuk menyediakan alternatif jasa transportasi berkualitas yang memang belum ada pada waktu itu. Blue bird menjadi pelopor pengenaan tarif taksi berdasarkan sistem argo, serta melengkapi seluruh armadanya yang ber-AC dengan radio komunikasi. Untuk mempertahankan kualitas pelayanan, perusahaan pun membangun sejumlah bengkel khusus untuk merawat armadanya.

Setelah sukses berbisnis di layanan taksi reguler, Blue Bird, dan taksi limousine, "Golden Bird", serta usaha sewa mobil, perusahaan kemudian mengembangkan usaha bus carter, "Big Bird", pada tahun 1979. Pada tahun 1993 Blue bird pun menghadirkan layanan taksi eksekutif "Silver Bird". Setelah lebih dari satu dekade, Blue Bird Group kini memiliki empat divisi utama.

Pengalaman panjang mengelola bisnis transportasi mendukung upaya perusahaan mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya manusia, agar tetap unggul. Dari kantor pusatnya di Jakarta, perusahaan telah berkembang pesat merambah bisnis lainnya dengan tetap memperhatikan layanan pelanggan sebagai pedoman.


Karakter dan Motivasi yang dimiliki Noni Purnomo

Noni Sri Aryati Purnomo adalah seorang pekerja keras. Dari usia 5 tahun, Ia telah ikut membantu mengurus bisnis keluarga. Selain itu, Noni juga tidak malu untuk bekerja menjadi pegawai biasa dan hanya diberi upah Rp70.000,- sebulan.

Meski lahir dalam keluarga yang memiliki usaha maju, tidak membuat Noni lantas berleha-leha. Selepas dari kuliahnya di Australia, Noni melamar bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta. Noni juga sempat membangun bisnis di Amerika, namun diminta pulang oleh Neneknya untuk meneruskan bisnis Blue Bird milik keluarganya.

Menjadi seorang penerus tidak membuat Noni besar kepala. Ia memasuki bisnis Blue Bird dimulai dari bawah. Ia mempelajari semua seluk beluk bisnis mulai dari yang sederhana dan melakukan yang terbaik agar usaha keluarganya itu semakin maju. Sampai akhirnya sekarang atas kerja keras yang telah dilakukan, Ia memegang jabatan sebagai Vice President Business Development Blue Bird Group.

Menjadi wanita dengan jabatan tinggi dan telah mencapai puncak prestasi tidak membuat Noni menjadi orang yang tinggi hati. Bagi ibu tiga anak ini, prestasi paling tinggi untuknya adalah melihat ketiga anaknya tumbuh menjadi anak yang baik.


Proses Bisnis Noni Purnomo


Lulus dari Australia, Noni kembali ke Jakarta. Ia kemudian diterima bekerja di Jakarta Convention and Exhibition Bureau sebagai market research. Noni banyak belajar tentang pemasaran disana. Selepas pulang kerja, ia langsung nyambung bekerja untuk Blue Bird hingga pukul 11 malam. Begitulah rutinitasnya sehari-hari.

Noni melakukan itu bukan karena ia sangat butuh uang namun ia bekerja diluar perusahaan keluarga karena ingin menimba pengalaman dan jaringan sedangkan ia bekerja untuk perusahaan keluarga adalah agar tahu perkembangan dari perusahaan itu sehingga jika ia kelak menjadi pengganti biar lebih siap.

Dua tahun Noni bekerja ganda hingga ia harus memutuskan untuk memilih mengabdi pada perusahaan keluarga, Blue Bird. Namun beberapa bulan kemudian ia harus meneruskan kuliah ke University of San Francisco, Amerika Serikat. Noni mengambil Master of Business Administration (MBA), dengan konsentrasi jurusan finance and marketing.

Gelar MBA sudah ditangan, awalnya Noni mencoba berkarier di Amerika. Ia diterima bekerja di sebuah perusahaan multi nasional. Namun baru beberapa bulan bekerja di negara adidaya itu, neneknya menelepon dan memintanya kembali untuk mengurus Blue Bird Group. Kelompok usaha yang awalnya bergerak di usaha taksi ini makin menggurita ke berbagai bidang usaha seperti transportasi, properti, jasa konsultan teknologi informasi, logistik dann industri perakitan.

Di bidang transportasi, Blue Bird Group bergerak di usaha taksi, mobil carteran dan bus carteran. Khusus taksi, Blue Bird Group membawahi Blue Bird, Silver Bird, Morante Jaya, Cendrawasih dan Pusaka Nuri Utama. Blue Bird Group mengoperasikan sekitar 20 ribu armada. Sedangkan di bidang logistik, Blue Bird menyediakan layanan angkutan truk kontainer dan di sektor properti memiliki Holiday Resort Lombok.

Dengan ilmu yang dimiliki dan posisinya sebagai pemilik, Noni punya keleluasaan mengambil keputusan di Blue Bird. Ia kemudian membentik beberapa departemen baru yakni business development,  public relations, dan quality control. Noni juga dipercaya menangani perbaikan manajemen Blue Bird Group.

Ibu tiga anak ini pun menempati posisi Direktur Sales and Marketing Golden Bird Bali dan Bali Taksi. Selain itu, juga menjadi direktur Pusaka Group dan Koordinator Blue Bird Peduli serta Vice President Business Development Blue Bird Group


Bussines Model Canvas Blue Bird

BMC perusahaan Blue Bird adalah:
1. Customer Segment Blue Bird adalah masyarakat umum yang membutuhkan alat transportasi berupa mobil yang disertai dengan supir

2.   Value Proposition Blue Bird adalah bisnis transportasi dan jasa. Dimana customer dapat memesan melalui telepon dan langsung dijemput di lokasi yang diinginkan. Selain itu, customer juga dapat memesan pada jam berapa pun dan dimana pun. Keamanan Blue Bird dapat dipercaya karena supir yang dipekerjakan memiliki identitas lengkap.

3.   Channels Blue Bird adalah pemasaran melalui web site, iklan serta mouth to mouth.

4.  Revenue Steam Blue Bird adalah dari jasa antar jemput customer.

5.  Customer Relationship dari Blue Bird sangat terpelihara. Karena customer dijemput tempat waktu sesuai dengan lokasi serta diantar sampai tujuan dengan selamat. Selain itu, service dari supirnya yang sopan dan ramah juga membuat customer tidak jera untuk memesan jasa Blue Bird lagi dikemudian hari.

6.  Key Activities dari Blue Bird adalah dapat menjemput customer dimanapun tanpa ada batasan wilayah serta tepat waktu.

7.   Key Resources yang sebaiknya dilakukan Blue Bird adalah melatih para supir dan customer service untuk memberikan service yang lebih baik pada customer.

8.   Key Partnershipnya adalah tersedia pegawai handal yang bekerja tanggap menangani customer yang ingin memesan jasa transportasi Blue Bird.

9.   Cost Structure
Fixed cost: Biaya gaji karyawan, biaya pemeliharaan mobil dan biaya telepon
Variable cost: Biaya yang terkait langsung dengan kelangsungan service

Tidak ada komentar:

Posting Komentar