Keuangan

Keuangan

Rabu, 28 Oktober 2015

Nurlaily Ariga_1306466605_Nyonya Meneer (Jamu Cap Potret Nyonya Meneer)



A.    Profil Entrepreneur



 Nyonya Meneer, perempuan keturunan Tionghoa kelahiran Sidoarjo tahun 1895 ini terlahir sebagai Lauw Ping Nio. Nama Meneer yang disandangnya bukan karena ia adalah istri seorang meneer Belanda, melainkan berasal dari nama beras menir, yaitu sisa butir halus penumbukan padi. Saat masih berada dalam kandungan, ibunya mengidam dan memakan beras ini sehingga anak ketiga dari lima bersaudara ini kemudian diberi nama Menir. Karena pengaruh bahasa Belanda, kata menir akhirnya ditulis menjadi "Meneer".

Ibu Meneer merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ia menikah dengan pria asal Surabaya, bernama Ong Bian Wan. Setelah menikah, ia diboyong sang suami pindah ke Semarang. Pada masa pendudukan Belanda tahun 1900an, di masa-masa penuh keprihatinan dan sulit itu suaminya sakit keras dan berbagai upaya penyembuhan sia-sia. Ibu Meneer mencoba meramu jamu Jawa yang diajarkan orang tuanya dan suaminya sembuh. Sejak saat itu, Ibu Meneer lebih giat lagi meramu jamu Jawa untuk menolong keluarga, tetangga, kerabat maupun masyarakat sekitar yang membutuhkan. Ia mencantumkan nama dan potretnya pada kemasan jamu yang ia buat dengan maksud membina hubungan yang lebih akrab dengan masyarakat yang lebih luas.


B.    Profil Bisnis


Jamu Cap Portret Nyonya Meneer adalah perusahaan yang memproduksi jamu tradisional Jawa yang dipelopori oleh Nyonya Meneer. Ia menggunakan keahliannya mengobati berbagai penyakit dengan keahliannya meracik jamu tradional Jawa. Ia mencantumkan nama dan potretnya pada kemasan jamu yang ia buat dengan maksud membina hubungan yang lebih akrab dengan masyarakat yang lebih luas. Berbekal perabotan dapur biasa, usaha keluarga ini terus memperluas penjualan ke kota-kota sekitar 

Pada tahun 1919 atas dorongan keluarga berdirilah Jamu Cap Potret Nyonya Meneer yang kemudian menjadi cikal bakal salah satu industri jamu terbesar di Indonesia. Perusahaannya sendiri kemudian berubah nama menjadi PT Nyonya Meneer. Selain mendirikan pabrik Ny Meneer juga membuka toko di Jalan Pedamaran 92, Semarang. Perusahaan keluarga ini terus berkembang dengan bantuan anak-anaknya yang mulai besar. Saat ini Cap Potret Nyonya meneer hasilkan 254 item produk yang terdiri dari 70 % produk untuk wanita 30% produk untuk pria. Pabrik PT Nyonya Meneer berdiri di atas areal seluas 9.980 m2 dan dilengkapi laboratorium, sejak 1977. Kantornya sendiri berada di Jalan Raden Patah, Semarang. Di lantai dua bangunan utama pabrik itu, didirikan museum jamu. 

Pada siaran persnya CIMB Bank Niaga yang melakukan Kerjasama Pembiayaan Distributor dengan Nyonya Meneer mencatat bahwa pasar dalam negeri dikuasai Jamu Nyonya Meneer Pasarnya, tidak lagi terbatas di dalam negeri tapi sudah memasuki pasar beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Eropa, Australia, Timur Tengah dan Asia. Pangsa pasarnya meningkat baik di dalam maupun di luar negeri. Hampir semua pasar dalam negeri dimasuki Jamu Nyonya Meneer yang didukung 2000 agen. Negara tujuan ekspor antara lain Malaysia, Singapura, Belanda Arab Saudi, Australia, Amerika Serikat.

 Hasil ekspor rata-rata Rp 20 miliar per bulan. Total keseluruhan omset jamu asli Indonesia (Jamu bebas bahan kimia) mencapai Rp 1,2 triliun per tahun atau sekitar 15 % dari total obat-obatan non jamu yang berjumlah Rp 11 triliun. Cukup besar kontribusi jamu dalam mengisi devisa negara. Intinya, 35 produk Jamu Nyonya Meneer untuk kebutuhan dalam negeri dan 15 % lagi untuk ekspor. Dalam bentuk bubuk setiap bulan diproduksi 200 ton dan dalam bentuk kapsul 4 ton per bulan. Mengenai pasar ekspor, di Singapura PT Nonyonye Meneer memiliki 400 outlet. Di Malaysia terdapat 1.600 outlet. Jumlah outlet jamu Nonya Meneer di luar negeri hingga tahun 2002, mencapai 4.900 outlet. Selain di Singapura dan Malaysia, juga terdapat di Filipina, Korea, Belanda, Taiwan, Jepang, AS, Brunei, Arab Saudi, Vietnam, dan Selandia Baru. Sedangklan outlet di dalam negeri mencapai 28.665 lokasi di 19 propinsi. 

dengan dukungan 2000 agen melalui 28,665 outlet yang tersebar di 19 propinsi. Sedangkan ekspor terus dilakukan untuk negara-negara tujuan, seperti Malaysia, Singapura, Belanda, Arab Saudi, Australia, Taiwan dan Amerika Serikat, dengan hasil ekspor yang mencapai Rp31 miliar pada tahun 2007. Nyonya Meneer pun merencanakan jamu sebagai metode pengobatan di institusi kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit yang khusus menggunakan jamu dan obat farmasi secara berdampingan.

C.    mengapa Nyonya Maneer disebut sebagai Enterpreneur

Berbekal perabotan dapur biasa, usaha keluarga ini terus memperluas wilayah penjualan. Hingga akhirnya, pada 1919, untuk mendukung ibu kemampuan luar biasa dari empat anak dalam membantu orang lain dengan ramuan ampuh jamu, suami dan keluarganya mendukung pendirian usaha yang disebut “Jamu Nyonya Meneer Cap Gambar” di Semarang.

Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, Meneer juga membuka toko di Jalan, Pedamaran 92 Semarang. Dengan bantuan dari anak-anaknya, perusahaan terus tumbuh pesat. Jamu Nyonya Meneer Jakarta direkam dari mencapai pasar ketika putrinya Nonnie pada tahun 1940 memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan outlet Nyonya Meneer terbuka di Jalan Juanda, Pasar Baru, yang merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi. Herbal yang muncul dari keterbatasan dan keprihatinan masuk ke ibukota dan meluas ke seluruh pelosok negeri.

Pada tahun 1967, profil pengusaha sukses indonesia yang satu ini duduk sebagai Presiden, meskipun perusahaan secara formal dipercayakan kepada salah seorang putranya, Hans Ramana. Sedangkan tiga anak lainnya yang Lucy Saerang, Marie Kalalo, dan Hans Pangemanan komisi ditunjuk anggota dewan perusahaan. Sementara itu, model manajemen mereka mengikuti model pendiri mengajarkan bahwa besar berorientasi pada keuntungan. Perusahaan juga menggunakan sistem manajemen yang sederhana dan tradisional.jj

D.   Motivasi dan karakter

Keterbatasan bisa menjadi motivasi, keprihatinan dapat memacu kreativitas. Pengalaman hidup Nyonya Meneer merupakan contoh paling tepat. Keterbatasan dan keprihatinan masa pendudukan Belanda di awal 1900-an tidak menjadikannya putus asa di saat sang suami jatuh sakit. Berbekal sedikit pengetahuan, Nyonya Meneer meracik aneka tumbuhan dan rempah untuk diminum suaminya. Ternyata ramuan itu mujarab, padahal berbagai pengobatan tidak mampu memulihkan kondisi sang suami tercinta. Juga dikarenakan cintanya akan bidang yang ditekuni, kegigihan, disiplin, visi dan dukungan total dari anak anak beliau, usaha itu berkembang dari suatu usaha yang bersifat rumahan dan tradisional menjadi usaha yang sangat terpandang di Indonesia dan mempekerjakan ribuan pegawai.

E.     Bagaimana Nyonya Maneer Memulai usahanya

·         Awal mula meracik jamu
Kesembuhan suaminya itu menjadi motivasi tersendiri bagi Nyonya Meneer untuk terus belajar dan mempraktikan ilmu dan pengetahuannya mengenai cara meracik jamu. Nyonya Meneer yang dikenal atas keramahannya ini tidak sungkan-sungkan untuk meracikan jamu untuk keluarga, tetangga, kerabat, dan masyarakat sekitar yang sakit. Orang-orang yang menerima jamu dari Nyonya Meneer pun mengaku puas dengan jamu buatannya.

Nyonya Meneer terus meramu berbagai macam rempah-rempah dan tanaman berkhasiat lainnya. Khasiat dari jamu racikannya itu membuat semakin lama, semakin banyak orang yang ingin mencicipi jamu Nyonya Meneer. Tidak tanggung-tanggung, mereka meminta Nyonya Meneer sendiri lah yang mengantarkan jamunya itu. Namun, berhubung Nyonya Meneer sendiri mulai sibuk dengan jamunya, ia memohon maaf karena tidak bisa mengantarkan jamu. Nyonya Meneer pun akhirnya hanya menyelipkan fotonya pada kemasan jamu buatannya sebagai ganti ‘kehadirannya’.
·         Perkembangan jamu Nyonya Meneer
Pada tahun 1919, suami dan keluarga yang sangat mendukung Nyonya Meneer dalam meracik jamu, akhirnya mendirikan sebuah usaha bernama “Jamu Cap Potret Nyonya Meneer” di Semarang. Dibantu oleh keempat anaknya, Nyonya Meneer pun terus mengembangkan usahanya. Pada tahun 1940, salah satu anak dari Nyonya Meneer yang bernama Nonnie memutuskan untuk pindah ke Jakarta untuk membuka gerai Nyonya Meneer di Jalan Juanda, Pasar Baru, yang merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi. Dimulai dari Jakarta, jamu yang muncul akibat keterbatasan dan keprihatinan ini pun semakin meluas ke seluruh penjuru tanah air.

Tahun 1967, Nyonya Meneer pun menjabat sebagai Direktur Utama dari perusahannya. Hans Ramana, salah satu anaknya, dipercayakan untuk bertanggung jawab atas perusahaannya. Sedangkan ketiga anak lainnya, yaitu Lucy Saerang, Marie Kalalo, dan Hans Pangemanan diangkat menjadi anggota dewan komisi perusahaan. Kala itu, model manajemen perusahaan yang masih menggunakan pengelolaan yang sederhana dan tradisional in masih mengikuti model yang diajarkan sang pendiri yang berorientasi pada keuntungan besar.

Tahun 1970-an, Nyonya Meneer mulai merasakan persaingan dunia bisnis yang ketat. Para rival Nyonya Meneer mulai menjual berbagai produk serupa dengan harga yang berbeda-beda. Dua perusahaan yang sangat diwaspadai Nyonya Meneer waktu itu adalah PT Sido Muncul dan PT Air Mancur. Tidak mungkin kita menghancurkan bisnis lawan, jadi solusinya adalah membuat berbagai inovasi baru yang dapat menghasilkan barisan pelanggan setia. Nyonya Meneer mulai melakukan diversifikasi produk. Ia menciptakan produk lain seperti minyak pijat, pengharum badan, scrubb untuk mandi, bedak wajah, param, hingga buste cream.

Perusahaan yang memang lebih berfokus pada produk wanita ini memiliki 254 merek meliputi 120 macam produk berbentuk pil, kapsul, serbuk, dan cairan yang terbai ke dalam tiga jenis, yaitu perawatan tubuh, kecantikan, dan penyembuhan. Seluruh produknya telah dijual ke daerah-daerah di Indonesia. Melalui Nyonya Meneer dan Hans Ramana, perusahaan yang kemudian dikenal sebagai PT Nyonya Meneer ini berkembang dengan sangat pesat.

F.     Bisnis Model Canvas PT Nyonya Meneer

1.  Costumer segment

  • PT Nyonya Meneer termasuk dalam industri berskala besar dan mencakup segmentasi pasar kelas menengah ke atas dan kelas menengah ke bawah dan dapat dikatakan full market coverage.


2.   Value proposition

  •  banyak bentuk produk mulai Bentuk produk terdiri dari serbuk, pil, kapsul, kaplet, cream, dan cair.
  • Produk Nyonya Meneer sangat aman untuk dikonsumsi karena bahan-bahannya dari alam tanpa campuran bahan KIMIA dan sudah mendapat ijin dari BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan).

  •  Jamu Nyonya Meneer aman untuk dikonsumsi bersamaan dengan obat dari dokter, tetapi disarankan untuk konsultasi dengan dokter Anda.

3.   Channel
  •  Distributor
  • Website
  • Maneer Shop
4.   Customer relationship
5.   Revenue stream
  • Penjualan secara Online maupun Offline
6.   Key resource

  •  Lokasi Perusahaan
  •  Bahan Baku( Rempah-rempah, Akar-akaran, Daun-daunan, Bahan kimia sehat) 
  •  SDM (Karyawan)
  •  Mesin 
  •  Teknologi
  • Komputer 
  •  Kendaraan
  • Modal: Rp. 2 Milyar.

7.   Key activities

  •  Produksi memilih bahan-bahan atau rempah-rempah lalu diracik

8.   Key partners

  • Keluarga

  • PT Kimia Farma

9.   Cost structure
  •   Pembelian rempah-rempah
  •   Biaya pegawai 

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar