Keuangan

Keuangan

Selasa, 27 Oktober 2015

Siska Rahmadila Utami_1306465804_Bob Sadino (Kem Chicks)


Tugas Wirausaha 
Siska Rahmadila Utami
Keuangan 2013
1306465804
Profil Bob Sadino

Nama Lengkap  : Bob Sadino
Tmpt,Tgl lahir   : Lampung, 9 Maret 1933
Wafat                 : 19 Januari 2015
Pendidikan        :
                                 -SD, Yogyakarta (1947)
                                 -SMP, Jakarta (1950)
                                 -SMA, Jakarta (1953)
Karir                  :
                                 -Karyawan Unilever (1954-1955)
                                 -Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
                                 -Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
                                 -Dirut PT Boga Catur Rata
                                 -PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
                                 -PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat Rumah   : Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981
Alamat Kantor    : Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618


Profil Usaha
Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.
Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah. Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional. Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Kenapa Bob Sudino disebut enterpreneur?

Untuk menjadi wirausaha, seseorang tidak perlu menjejali otaknya hanya dengan informasi melainkan perlu adanya sebuah tindakan. Bahkan Om Bob dengan berani bisa mengatakan bahwa para sarjana sebagian besar otaknya hanyalah ‘sampah’. Bagi sebagian orang jelas bahwa konotasi ‘sampah’ tersebut bernada negatif, tapi memang seperti itulah Om Bob menyatakannya. Lalu Om Bob memulai dengan berjualan telur, lalu daging ayam kemudian sayur-mayur dan buah-buahan. Om Bob tidak menghadapi segala masalah dengan senjata teori, melainkan dengan praktik dan praktik.
Motivasi Bob Sudino?

Motivasinya adalah istri dan keluarganya karena dia tidak ingin istrinya berkerja lagi dan dia merasa menafkhahi adalah tugas utama suami dan dia juga ingin berkerja secara mandiri.

Karakter Bob Sudino?

·         Low Profil
·         Ramah
·         Tekun
·         Konsisten
·         Jujur
·         Royal


Kesimpulan

Kutipan diatas mengajarkan kita bahwa mencari ilmu itu tidak hanya di sekolah, kampus, atau lembaga pendidikan lainnya, tapi hal-hal disekitar kita adalah ilmu yang berharga, asalkan kita mau belajar dan berusaha.
“Cukup satu langkah awal. Ada kerikil saya singkirkan. Melangkah lagi. Bertemu duri saya sibakkan. Melangkah lagi. Bertemu lubang saya lompati. Berjumpa api saya mundur. Melangkah lagi. Berjalan terus dan mengatasi masalah.” (Bob Sadino)
Kutipan di atas merupakan kegigihan dari seorang Bob Sadino dalam menjalani hidupnya sampai menjadi pengusaha sukses. Ia tak butuh banyak teori yang penting lakukan saja! Dan menghadapi segala rintangan dan mengatasinya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar