Keuangan

Keuangan

Rabu, 28 Oktober 2015

Eva Purnama Sari_1306466050_Hary Tanoesoedibjo (MNC Group)



PROFIL ENTREPRENEUR



Hary Tanoesoedibjo


Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo atau biasa dipanggil Hary Tanoe lahir di Surabaya, 26 September 1965 adalah seorang pengusaha dan politikal di Indonesia. Hary adalah pemilik dari MNC Group. Di bidang politik, dia merupakan pendiri dan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo). Ia adalah anak dari Ahmad Tanoesoedibjo, seorang pengusaha. Hary adalah putra bungsu dari tiga bersaudara, kedua kakaknya bernama Hartono Tanoesoedibjo dan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo. Hary menikah dengan Liliana Tanaja, dan memiliki lima orang anak yaitu Angela Herliani Tanoesoedibjo (1987), Valencia Herliani Tanoesoedibjo (1993), Jessica Herliani Tanoesoedibjo (1994), Clarissa Herliani Tanoesoedibjo (1996), dan Warren Haryputra Tanoesoedibjo (2000).
            Hary Tanoe dikenal sebagai orang yang pintar setelah menamatkan sekolah menengah di SMAK St. Louis Surabaya, kemudian melanjutkan pendidikan di universitas bergengsi di Canada yaitu Carleton University, Ottawa. Beliau berhasil menggenggam gelar Bachelor of Commerce pada tahun 1988. Setelah lulus dari program Bachelor, beliau meneruskan pendidikan di Ottawa University dan meraih gelar MBA (Master of Business Administration) pada tahun 1989. Tidak salah kalo Hary dikenal pintar sehingga dalam waktu satu tahun saja beliau sudah mampu mengantongi gelar Masternya. Pada tahun 2011, Majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, dan Hary menduduki peringkat ke-22 dengan total nilai kekayaan sebesar US$ 1,19 miliar.




PROFIL BISNIS
Bhakti Investama
PT Bhakti Investama Tbk sewaktu pertama kali didirikan pada tahun 1989 bernama PT Bhakti Investment yang bergerak di bidang brokerage saham. Ketika go public, namanya berubah menjadi PT Bhakti Investama Tbk. Kemudian di tahun 2013 PT Bhakti Investama berubah lagi menjadi PT MNC Investama yang sah secara hukum pada tanggal 23 Agustus.
Momentum Krisis 1998
Hary Tanoe memiliki sudut pandang positif terhadap krisis. Ia justru berpandangan bahwa dalam krisis terdapat banyak peluang. Makanya, pada krisis 1998, saat banyak pemilik usaha yang menjual perusahaannya, Hary Tanoe melalui Bhakti Investama justru memanfaatkan kesempatan untuk melakukan merger dan akuisisi banyak perusahaan dengan harga yang murah. Dan pada tahun 2000, Hary Tanoe mengambil alih sebagian saham PT Bimantara Citra Tbk yang ketika menjadi pemilik saham dominan, namanya dirubah menjadi PT Global Mediacom Tbk.
Peusahaan dibawah kendali MNC Investama (PT MNC Investama Tbk):
1.      PT Global Mediacom Tbk
2.      PT MNC Capital Indonesia Tbk
3.      PT MNC Sky Vision Tbk
4.      PT Media Nusantara Citra Tbk
5.      PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA)
3 Stasiun Televisi Nasional MNC Media
·         RCTI
·         MNC TV
·         Global TV
Jabatan yang pernah dipegang Hary Tanoe, diantranya
1.      Presiden Eksekutif Grup PT Bhakti Investama Tbk pada tahun 1989, pendiri sekaligus pemegang saham
2.      Direktur Utama Pt Bimantara Citra Tbk, sekaligus pemilik saham 40% sejak tahun 2002
3.      Presiden dan CEO Grup PT Global Mediacom Tbk, sejak tahun 2004
4.      Direktur Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak tahun 2003
5.      Komisaris Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2001.


MENGAPA HARY TANOE DISEBUT ENTREPRENEUR
Menurut Hary menjadi seorang entrepreneur itu butuh keberanian. Diperlukan mental baja dan semangat untuk jangan pernah berhenti belajar untuk menjadi wirausahawan sukses.
Hary juga memaparkan bahwa Bhakti Investama sebenarnya bermula dari sebuah perusahaan kecil. Namun, saat krisis ekonomi melanda di tahun 1998, disitulah ia dan Bhakti Investama dihadapkan pada sebuah titik balik. Ketika krisis tahun 1998 itu, harga aset dan perusahaan murah-murah. Jadi Hary banyak membeli aset,
Bagi pria yang memiliki lima anak ini, krisis dapat menjadi sebuah kesempatan tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Dari titik itu jugalah usahanya mulai berkembang dengan pesat hingga saat ini. Saat ini fokus bisnis Hary berada di empat sektor utama, yaitu media, batubara, properti, dan finansial. Untuk sektor media sendiri, saat ini kita memiliki 14 P Channel, 34 radio, koran, dan TV local.

Berbicara mengenai tantangan yang dihadapi saat berbisnis di Indonesia, Hary menekankan pentingnya melihat sebuah masalah sebagai sebuah kesempatan tersendiri dalam kacamata bisnis. Ia mengakui bahwa dirinya adalah seorang strong believer akan Indonesia. Menurut Hary opportunity yang ada di Indonesia itu banyak sekali. Sekarang tinggal masalah bagaimana kita memanfaatkan opportunity yang ada tersebut dan ada beberapa bidang yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia, di antaranya adalah bidang yang berkaitan dengan consumer related goods, internet penetration atau online games dan social network, serta bidang infrastruktur, khususnya pembangunan akses jalan dan pelabuhan.

Selain itu, jumlah pengusaha di Indonesia juga masih sangat minim, kurang dari 1% dari jumlah populasi Indonesia. Padahal, setidaknya kita membutuhkan 2% pengusaha untuk maju. Maka dari itu, tidak ada kata terlambat dan jangan khawatir kalau mau jadi pengusaha. Yang penting mau belajar untuk membangun kebiasaan yang baik, mempunyai goal atau tujuan yang jelas, dan stay focus dengan apa yang  dijalani sekarang.

            Banyak orang pada awalnya meragukan Hary, apa beliau bisa mengatur perusahaan televisi padahal Hary sama sekali tidak memiliki pengalaman di bidang itu. Kuncinya itu mau belajar dan tetap fokus. Setelah beliau mengakuisisi sebuah perusahaan televisi swasta, ia mulai belajar dengan terlibat di studionya secara langsung. Bahkan, Hary juga menerbitkan peraturan bahwa semua pengeluaran harus ditandatangani presiden direktur. Dengan tandatangan bukti pengeluaran-pengeluaran tersebut, Hary jadi tahu bagaimana work flow-nya.

AWAL MULA MEMULAI BISNIS
            Pertama kali Hary Tanoe memulai bisnisnya ialah PT Bhakti Investama Tbk, sewaktu pertama kali didirikan pada tahun 1989 bernama PT Bhakti Investment yang bergerak di bidang brokerage saham. Pada tahun 1998, Hary Tanoe banyak membeli perusahaan, karena menurut beliau ini merupakan kesempatan bagus sekali. Dan benar saja setelah tahun 2000-an beliau mengambil alih menjadi Direkut Utama ataupun Komisaris Utama dibeberapa perusahaannya. Tetapi Hary Tanoe juga sempat mengalami kerugian pada bisnisnya yaitu bisnis telpon Fren, ia sempat menjual sebagian sahamnya agar bisa stabil kembali.

KARAKTER DAN MOTIVASI YANG DIMILIKI
            Pria kelahiran Surabya ini mempunyai strategi khusus yang dimilikinya dalam dunia wirausaha adalah kemampuan. Hary termasuk orang yang berani dan sangat mengedepankan pendidikan. Menurutnya, bila seseorang berpendidikan, memiliki konsep yang bagus dan benar, maka seseorang itu akan berkembang. Bila seseorang masuk kedunia sumberdaya dan kebutuhan dasar, maka banyak bidang yang bisa dikembangkan. Kompetisi itu biasa, dan kita kurang berkompetisi itu relatif. Kita harus tahu akan kekuatan yang kita miliki.
Selain itu, ada tiga hal yang menjadi acuannya untuk menjalani bisnis, yaitu visi,integritas, dan konsistensi . Setiap orang harus memiliki visi, karena dengan visi, seseorang akan mengetahui tujuan yang akan dicapainya. Ketika membangun Bhakti Investama, ia selalu menekankan tentang strategi ini kepada teman-temannya. “Seperti kita naik kendaraan, kita tahu mau menuju kemana,” ucapnya.

KESIMPULAN
            Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo atau biasa dipanggil Hary Tanoe lahir di Surabaya, 26 September 1965 adalah salah satu seorang entrepreneur yang terkenal di Indonesia. Banyak bisnis yang ia lakukan, salah satunya ialah MNC Group. Hary Tanoe dikenal sebagai orang yang pintar  Beliau berhasil menggenggam gelar Bachelor of Commerce pada tahun 1988. Setelah lulus dari program Bachelor dan  meneruskan pendidikan di Ottawa University dan meraih gelar MBA (Master of Business Administration) pada tahun 1989.
            Pertama kali Hary Tanoe memulai bisnisnya ialah PT Bhakti Investama Tbk, sewaktu pertama kali didirikan pada tahun 1989 bernama PT Bhakti Investment. Menurut Hary menjadi seorang entrepreneur itu butuh keberanian. Diperlukan mental baja dan semangat untuk jangan pernah berhenti belajar untuk menjadi wirausahawan sukses. Bagi pria yang memiliki lima anak ini, krisis dapat menjadi sebuah kesempatan tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Dari titik itu jugalah usahanya mulai berkembang dengan pesat hingga saat ini. Saat ini fokus bisnis Hary berada di empat sektor utama, yaitu media, batubara, properti, dan finansial. Untuk sektor media sendiri, saat ini kita memiliki 14 P Channel, 34 radio, koran, dan TV local.




BISNIS MODEL CANVAS
MNC GROUP




Key Partners
Key Activities
Offers
Customer Relationship
Market Segment
• Movie Production/Production House
• Investors
• Advertisers
• Twitter
• Youtube
• Playstore
• Google
Produksi acara anak, kuis, entertainment, drama, pendidikan
Membuat tontonan menarik, menambah edukasi, berguna dan memberikan informasi yang update untuk masyarakat
Gathering, Customer Service, Web Informatif
• Anak-anak
• Remaja
• Orang tua
• Lansia
Key Sources
Channels
Staff TV, Producer, Studio, Psikolog, Pakar
Televisi, Jaringan Internet
Cost Structure
Revenue
Peralatan Studio, Gaji Para Staff, Artis, Kantor, Anniversary
Sponsorship, Iklan, Pemerintah



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar