Keuangan

Keuangan

Rabu, 28 Oktober 2015

Syifa Fauziyah Novianti_1306465836_Trihatma Kusuma Haliman (Agung Podomoro Group)

1. Profil Entreprenuer
Trihatma Kusuma Haliman adalah generasi kedua keluarga Haliman, pendiri Podomoro Group. Ayahnya, Anton Haliman, membangun antara lain perumahan Simprug dan Sunter Podomoro. Setelah Trihatma mengendalikan perusahaan ini, di tangan Trihatma lah, Agung Podomoro berkembang menjadi perusahaan pengembang terkemuka di Indonesia.
Motto: living in harmony and peaceful mind. Mitra usaha  yang dimilikinya sangat banyak. Di Senayan City beliau memiliki mitra usaha sebanyak 11 Orang. 
Agung Podomoro kini sudah dan sedang membangun 59 proyek properti, mulai dari properti untuk masyarakat menengah bawah, menengah, dan menengah atas. Semua segmen pasar dimasuki Agung Podomoro
.
Lahir di Jakarta, 6 Januari 1952, Trihatma Kusuma Haliman sempat mengenyam pendidikan di Jerman 1970-1973.
Pendidikan: Arsitektur Trier University Kaiserlautern, Jerman,  1970-1973
Karier:
o   Mulai bekerja di Agung Podomoro, 1974
o   Presdir sekaligus pemilik Agung Podomoro, 1986

2. Profil Bisnis
 
 

Trihatma Kusuma Haliman,
Pemilik Grup Agung Podomoro yang mengelola 27 proyek properti berskala besar di Jakarta dan sekitarnya dengan total kapitalisasi Rp15 triliun. 
Pengusaha yang sudah berbisnis perumahan dan konstruksi sejak 1970, dulu sering disebut raja apartemen, tetapi kini dia telah masuk pula ke bisnis pusat perbelanjaan. 
Dia pun dinobatkan sebagai salah seorang Tokoh bisnis Paling Berpengaruh 2005 versi Warta Ekonomi. Dia disebut Raja Apartemen yang Melirik Pusat Perbelanjaan.
Trihatma percaya orang Jakarta doyan belanja. Alhasil, ia bermain di pembangunan pusat perbelanjaan. Ketika krisis moneter mendera bangsa ini, jumlah kredit macet meningkat secara signifikan. Sumbangan terbesar kredit macet datang dari  bisnis properti. Kala itu, hanya sedikit pengembang yang mampu bertahan. Salah satunya adalah Grup Agung Podomoro (Podomoro). Adalah Trihatma Kusuma Haliman, pemilik Podomoro yang sudah berbisnis perumahan dan konstruksi sejak 1970, yang dengan tangan dingin justru membuat Podomoro sangat agresif di masa sulit. Banyak hal menarik jika menyimak kinerja Trihatma. Dia mengelola 27 proyek properti berskala besar di Jakarta dan sekitarnya dengan total kapitalisasi Rp15 triliun. Dahulu ia sering disebut sebagai raja apartemen, tetapi kini Trihatma masuk pula ke bisnis pusat perbelanjaan. Sejauh ini, ia telah menuntaskan proyek di Mangga Dua Square dan Plaza Semanggi. Trihatma juga tengah menyelesaikan proyek Forum di seberang Plaza Senayan dan STC Senayan. Jika Forum selesai, proyek itu akan meramaikan persaingan antar-pusat perbelanjaan di Jakarta. Forum mengemban misi menjadi salah satu ikon baru pusat perbelanjaan Indonesia. Desainnya, kabarnya, merupakan yang terdepan saat ini di Indonesia. Juli 2005 Trihatma tampak berbinar ketika topping off Senayan City. Proyek ini akan memberi warna lain bagi perkembangan bisnis properti di Indonesia karena merupakan "buah perkawinan" dari pusat perbelanjaan modern berlantai delapan, pusat perkantoran, hotel, butik, dan apartemen mewah di kawasan Senayan. Trihatma menyadari persaingan antar-pusat perbelanjaan makin keras. Namun, menurut dia, justru di situlah daya tariknya. Kata Trihatma, para pebisnis akan makin kreatif menghasilkan inovasi tatkala kompetisi makin ketat. Ia pun menyebut sejumlah tenant besar, termasuk dari beberapa negara ASEAN, yang sudah mem-booking tempat. Masuknya mereka ke Indonesia akan memberi warna tersendiri pada iklim bisnis pusat perbelanjaan modern. Menurut Trihatma, Jakarta kota dengan penduduk 12 juta jiwa masih membutuhkan banyak pusat perbelanjaan. Sukses Podomoro tak terlepas dari strategi pemasaran yang baik. Strategi pertama adalah dari segmentasi pasar yang membidik konsumen menengah ke atas. Strategi kedua adalah brand image. Di sini ada dua brand image
Pertama, sebagai umbrella image, adalah trademark Mediterania. Kemudian, yang kedua, sebagai value brand, adalah perusahaan Grup Agung Podomoro, yang track record-nya sangat baik. Strategi yang ketiga adalah penjualan. Podomoro menggunakan jasa agen-agen penjualan yang profesional.
3. Kenapa Trihatma K. Haliman disebut Entreprenuer?
Karena di dalam hidupnya memiliki motto "living in harmony and peacefull mind" dengan kerendahan hati dan ajaran agama yang diajarkan sang ayah membuat Trihatma berpikiran kalau bisa menyediakan tempat tinggal dengan harga terjangkau dan bisa dibeli oleh semua kalang akan mendapatkan pahala. dengan begitu ia dapt berasumsi bukan hanya keuntungan materi yang didapet tetapi juga pahala yang didapat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain itu, Trihatma juga memiliki filosofi hidup yakni "how to make everybody happy". Implementasi dari filosofinya itu adalah membuat para mitranya senang bekerjasama dengannya. Dengan begitu sehingga menimbulkan living on harmony and peaceful. Ia berprinsip jika semua itu dilakukan, maka hidupnya pun akan sukses. Karena dalam jiwa yang sehat, terdapat tubuh yang sehat dan jika tubuh sudah sehat akan muncul ide-ide cemerlang. Menurutnya harmonisasi sangat penting karena jika kita hidup harmonis akan menghasilkan konsep yang besar. Selain itu juga, ia menjalankan bisnisnya dengan berpegang teguh disiplin, tidak emosi, jangan nafsu, dan jangan serakah

4. Karakter dan Motivasi yang dimiliki?
Berani memulai bisnis di saat krisis, itulah intisari pembicaraan Trihatma Kusuma Haliman pada sesi acara success story Investor Summit 2010. Sosok dan pribadi Trihatma, tak banyak orang yang tahu. Kalangan bisnis dan investor, mungkin lebih mengenal PT. Agung Podomoro Land, Tbk (APLN), dibanding sosok Trihatma yang notabene merupakan pendiri dan pemilik perusahaan properti tersebut. Sosok Trihatma sebagai pribadi yang humble, jauh dari hingar bingar selebritas dan pentas. Agaknya dia orang yang penuh prinsip. Begitu kesan yang muncul dari pria kelahiran Jakarta 58 tahun lalu itu. Selain itu beliau memiliki motto "living in harmony and peacefull mind". Dengan kerendahan hati yang dimiliki beliau, sehingga beliau bisa sukses mengembangkan usaha property miliknya hingga saat ini berkembang pesat.

5. Bagaimana memulai usaha?

Memulai usaha di usia yang relatif muda, Trihatma banyak menyerap filosofis dan gaya kepemimpinan sang ayah. Dari ayahnya-lah, Trihatma belajar bagaimana mengelola dan mengolah tanah. Tahun 1974, menjadi awal karier Trihatma di bisnis tanah dan properti. Dengan bermodalkan Rp 270 juta dari hasil pinjaman bank, Trihatma memberanikan diri mengakuisisi proyek properti di daerah Sunter Podomoro, Jakarta Utara. Kelak, dari wilayah itulah bisnis ayah dua anak itu terus maju dan berkembang. Menurutnya, ada dua kunci keberhasilan dalam berbisnis properti : Lokasi dan Momentum. Krisis Asia tahun 1997-1998, menjadi momentum keberhasilan Trihatma. Pada masa itu, dia banyak membeli landbank di wilayah-wilayah strategis Jakarta. Orang-orang yang terlilit krisis, melepas tanah-tanah mereka dengan harga cukup murah. Kemudian dari tempat strategis itulah dia mendirikan puluhan apartemen dan mal. Plaza Semanggi, Central Park, dan Pakubuwono Residences, adalah proyek-proyek prestisius garapan Trihatma. Dari hasil bisnis properti inilah, majalah Forbes menempatkannya ke dalam kelompok 40 orang terkaya di Indonesia. Dengan kekayaan sebesar USD 900 juta pada tahun 2008, Trihatma duduk di urutan ke-8. Seperti halnya bursa saham dan emas, Trihatma memperlakukan tanah layaknya berinvestasi di kedua instrumen tersebut. Beli di saat harga turun, dan melepasnya di harga puncak. Selain harga, timing yang tepat-pun harus pula diperhatikan. Trihatma berujar, krisis 2008 yang meruntuhkan pasar properti Abang Sam, tak membuatnya ciut. Menurutnya, justru saat inilah momentum Agung Podomoro untuk mengakuisisi tanah-tanah murah nan strategis. Sekaligus mempercepat penyelesaian proyek-proyek properti, dengan harapan di saat proyek tersebut selesai, ekonomi akan pulih dan calon pembeli-pun antri membelinya. Membangun citra dan kepercayaan masyarakat, menjadi salah satu misi Trihatma ke depan. Untuk itu, maka jor-joran iklan Agung Podomoro terlihat dimana-mana. Trihatma, boleh jadi satu dari sekian ratus ribu pemain properti yang memiliki konsep cukup cemerlang. Dia memperkirakan dalam jangka waktu lima tahun ke depan, lalu lintas Jakarta akan crowded dan memuakkan. Maka pada saat itulah, kaum urban akan memilih tinggal di tengah kota yang dekat dengan kantor tempat mereka bekerja. Konsep ”back to the city”, merupakan pengejawantahan dari ramalannya tersebut. Dengan menawarkan apartemen terjangkau di area downtown, Trihatma sekaligus membantu pemerintah mengurai kemacetan kota. Selain merajai apartemen, Trihatma juga ikut merambah sektor mal dan pusat perbelanjaan. Setelah sukses mengembangakan pusat perbelanjaan papan atas Senayan City, kini mal untuk kalangan jetzet-pun kembali dibesut. Mengkombinasikan kantor, mal, dan apartemen dalam satu lokasi, Kuningan City hadir menyemarakkan poros sabuk belanja Satrio-Casablanca. Dengan menghadirkan tenant-tenant wahid kelas dunia, Kuningan City ingin memposisikan dirinya sebagai mal dengan titel AAA. Proyek yang diperkirakan rampung medio 2011 mendatang, digadang-gadang akan menjadi pusat gaya hidup paling prestisius di jantung ibu kota Jakarta. Ke depan, masyarakat tentunya menunggu gebrakan Trihatma dalam membangun proyek properti prestisius lainnya. Terlebih lagi, Agung Podomoro baru mendapatkan dana segar senilai Rp 1,8 triliun dari hasil IPO-nya di Bursa Efek Indonesia.


 6. BMC Perusahaan

Customer Segment
Value Proposition
Channels
Sektor Properti Indonesia
Indonesia adalah negara dengan arus urbanisasi yang kuat yang telah menciptakan peluang bagi industri perumahan seperti tercermin dengan semakin banyaknya permintaan akan ruang kantor, ruang ritel dan hunian yang menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Tren ini telah direspon oleh Perseroan melalui strategi untuk melebarkan portofolio dengan membangun lebih banyak proyek real estat.
Agung Podomoro Group merupakan salah 1 perusahaan property yang mampu membangun banyak proyek real estat yaitu: Perumahan, Perkantoran, Ritel, Industrial, dan Hotel.
  •  Agung podomoro group TV
  •   Agung podomoro land TV Commercial
  •   Menara Jakarta agung podomoro group

Customer Relationship
Revenue Stream
Key Resource
  • Mendatangi kantor marketing Agung Podomoro Group
  • Mendatangi kantor yang berkerjasama dengan agung podomoro Group
    Penjualan properti Agung podomoro Group
  • Menyelesaikan banyak proyek yang akan di bangun
  • Kinerja pegawai keuangan yang baik
  •   Kualitas SDM
  •   Pengembangan teknologi informasi
Key activities
Key Partner
Cost Structure
Yaitu mengembangkan lebih banyak lagi pangsa pasar property di Indonesia dengan membangun banyak perumahan, mall, kantor dan sebagainya dengan konsep “GO GREEN”( ramah lingkungan) agar perkembangan pangsa property di Indonesia tidak mencemarkan lingkungan
Partner Agung Podomoro Group bukanlah berbentuk perseroan terbatas ataupun perusahaan besar melainkan orang-orang yang menanamkan investasi ke perusahaan property Agung Podomoro Group
  •  Biaya pembelian lahan
  • Biaya pembelian material bangunan
  •   Biaya gaji karyawan
  • Biaya peralatan untuk pembangunan rumah, kantor, dll
  •   Biaya pemasaran
  • Biaya asuransi kecelakaan kerja


7. Kesimpulan
Bisnis property merupakan suatu ide yang sangat menjanjikan di masa depan. Dan dalam penyelenggaraannya sangat penting melakukan survei tentang pangsa pasar dan mendalami minat para konsumen dalam pasar tertentu,melakukan usaha yang banyak untuk pengembangan bisnis, menentukan keseimbangan biaya antara modal dan pengeluaran, mampu menaksir prospek keuntungan bisnis dan rentang waktu pengembalian modal secepatnya, serta menentukan lokasi strategis untuk pelaksanaan bisnis.
Ide Desain: Dalam membuka bisnis property sangat diperlukan adanya ide desain. Hal ini ditentukan berdasarkan analisa aksesibilitas, sirkulasi, view ke dalam tapak dan luar tapak,keistimewaan lahan utama, keistimewaan lahan lingkungan sekitar, posisi bangunan terhadap lingkungan, dan pertimbangan investasi di dalam besaran ruang keterkaitan dengan program pemerintah dan regulasinya.
      Ide Harga: Ide untuk rekomendasi  harga pemasaran perumahan, harga sangat perlu      diperhatikan. Hal ini ditentukan melalui kondisi existing lahan dan letaknya terhadap kondisi lingkungan sekitar.Rata-rata cara mendapatkan laba yang banyak dari usaha bisnis properti yaitu dengan membeli tanah didaerah yang kurang strategis kemudian mengolahnya dengan tepat dapat membuat harga jual kembalinya lebih tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar