Aiithipat Kulapongvanich atau
sering disebut Top seorang pengusaha muda dari Thailand adalah
seorang entrepreneur muda yang menjadi inspirasi saya dan juga saya memiliki
kemiripan karakter entrepreneur. Sebelum ia berhasil dalam rumput laut
ia telah mencoba berbagai bisnis. Usaha suksesnya juga didokumentasikan dalam
Film Thailand berjudul “The Billionare”, karakter Top yang terus bekerja keras
dalam mencari rasa yang sempurna usaha makananya, dengan, tidak ingin cepat
puas dengan hasil usaha yang biasa-biasa saja, ia membidik kerjasama dengan
7-eleven.
Profil seorang TOP, ia
adalah pemuda kelahiran Thailand tahun 1984. Ia adalah salah satu
milyunner ternama dari Thailand dengan produk snack rumpt lautnya
“TaoKaeNoi”. Top Ittipat hanyalah orang biasa yang suka bolos sekolah dan
mencintai dunia game. Walaupun keluarganya mengalami krisis financial pada
tahun 1997, kecanduan Top atas game online membuatnya tetap hidup dengan baik
melalui penjualan barang dan harta di game online. Melalui hal tersebut, ia
mendapatkan sekitar 400 ribu baht perbulan atau setara dengan 130 juta rupiah.
Dengan begitu, ia tidak pernah meminta uang saku kepada keluarganya.
Seperti kebanyakan pemuda seumurannya, Top
mengalami kecanduan game online saat dia berumur 16 tahun pada tahun 2004
disaat masih bersekolah di SMA dan membuatnya menelantarkan sekolahnya. Bukan
satu hal yang baik tentu saja tapi perkenalan dunia bisnis justru dimulai dari
sini. menghasilkan banyak uang dari game tersebut dari penjualan
senjata-senjata digame tersebut. Uang yang didapatkan begitu banyak hingga bisa
beli mobil dan hal-hal yang di inginkan seperti Play Station 2, Dengan
bisnisnya ini dia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat
membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah). Kehidupan top
bisa dibilang boros. Para pembelinya adalah sesama pecinta game online dan ada
juga yang berasal dari luar negaranya. Namun karena ini bisnis ilegal maka
sudah pasti tak akan dapat bertahan lama. Rekening game onlinenya di blok
karena diketahui melakukan transaksi jual beli. Disisi lain orang tua Top
sedangn mengalami masalah finansial dan terlilit hutang sangat banyak namun masih
berusaha untuk membiayai biaya Top kuliah tetapi Top menolak.
Akhirnya dia bisa kuliah tapi dengan mencuri jimat
milik ayahnya dan digadaikan.Disaat yang bersamaan bisnis orang tuanya
mengalami kebangkrutan dan disaat yang bersamaan pula karena kemalasannya di
sekolah selama ini Top tidak berhasil masuk kuliah perguruan tinggi negeri dan
harus masuk Universitas Swasta.
Top
memulai bisnisnya pada umur16 tahun. Dengan sisa uang yang dimilikinya Top beralih usaha ke
bisnis DVD Player tapi Top ditipu mentah-mentah sebab semua DVD Playernya
ternyata barang palsu dan uangnya tidak dapat kembali. Top juga berusaha
mencari pinjaman uang ke bank untuk memulai usaha baru. Namun, pihak bank tak
begitu saja menyetujuinya. Di titik inilah Top mulai menyadari kesalahannya
karena telah melalaikan sekolah dan pelajaran. Di titik yang sama ini jugalah,
Top mulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis. Hutang yang melilit usaha
orang tuanya yang mencapai 40 juta Baht semakin memperburuk keadaan. Terlebih
lagi rumah mereka disita pihak Bank. Ditengah himpitan ini Top tetap berkeras
hati.
Suatu
ketika Top berjalan-jalan kesebuah pameran dan melihat ada sebuah alat untuk
menggoreng kacang kemudian terpikir untuk berjualan kacang. Top lalu menyewa
alat tersebut dengan harga 10.000 bath perbulan, disini keberanian Top
terlihat. Kemudian dia membuka toko kacang di Mall bersama pamannya, disini
perjuangan Top dimulai untuk dapat membuat kacang yang enak dia bertanya kepada
tukang kacang dijalanan bagaimana caranya membuat kacang yang enak. Namun
walaupun dia berhasil membuat kacang yang enak,dagangan tetap tidak laku
sehingga membuat Top sedikit frustasi dan mencoba beberapa cara agar tidak
laku. Suatu ketika Top berjalan kesebuah pasar tradisional dan mendapatkan
beberapa inspirasi seperti memberikan diskon dan lokasi sangat menentukan
bisnis. Sebab lokasi menjadi salah satu faktor menentukan dalam keberhasilan
penjualan suatu produk.
Kemudian
Top bersikeras meminta pindah tempat ke bagian depan Mall dan terlihat bahwa
kacang goreng semakin laku keras kemudian ia membuka beberapa cabang, Namun
berwiraswata memanglah tidak mudah. Saat Top mulai melakukan ekspansi bisnis
chesnutnya secara besar-besaran, timbul suatu masalah lain dimana mesin pembuat
kacang goreng yang Top pergunakan menimbulkan asap dan mengotori atap Mall
sehingga harus tutup dan pihak Mall juga membatalkan kontrak kedainya. Dititik
ini Top hampir putus asa. Orang tuanya pun memutuskan untuk pergi ke China. Top
tetap berkeras untuk bertahan di Thailand dan melanjutkan usahanya.
Profil
bisnis Top “TaoKaeNoi” “Tao Kae Noi” merupakan rumput laut goreng pertama dan terlaris di
Thailand, bahkan saat ini telah masuk juga ke berbagai negara lain termasuk
Indonesia. Dari bisnis jual kacang, Top beralih haluan untuk berbisnis rumput
laut goreng. Makanan cemilan yang kekasihnya berikan. Setelah itu dia
mendapatkan inspirasi untuk membuat rumput laut goreng dan ia membeli beberapa
rumput laut namun basi dalam waktu 1 minggu, ini membuatnya bertanya-tanya dan
mendatangi professor dibidang pangan untuk menyelesaikan masalah ini. Profesor
tersebut berhasil membantu Top membuat makanan agar tidak mudah basi dengan
membuat vakum kemasan dan mengganti dengan nitrogen. Kemudian tantangan
berikutnya adalah Top tidak bisa membuat rumput laut yang enak karena setelah
digoreng rasanya pahit. Dia dan pamannya menghabisakan lebih dari 100.000 bath
(28 juta) untuk uji coba rumput laut tapi gagal, sampai semua rumput lautnya
habis.
Dalam
tekanan yang begitu hebat Top berusaha mencari tahu tentang berbagai
strategi-strategi penjualan. Ia bahkan rela belajar langsung dari pasar dengan
bertanya-tanya ke para pedagang. Inspirasi datang ketika ia berbelanja di salah
satu mini market, 7-Eleven. Ia menerapkan metode yang pernah di ajarkan ketika
di tempat kursus yang di pilih ayahnya. Sebelumnya ayahnya terpakasa memasukan
Top mengikuti kursus bisnis karena tidak sanggup masuk di perguruan tinggi
karena alasan biaya. Yaitu metode ekspansi penjualan ke berbagai negara.
Lagi-lagi tidak semudah membalik telapak tangan. 7-Eleven ternyata memiliki
standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa masuk pasaran.
Ia disebut Entrepeneur karena Top
Ittipat di usianya yang ke 26 tahun, ia sudah memiliki 2500 karyawan dan
mengirim ke 6000 cabang 7-Eelven seluruh dunia dan mengekspor camilan rumput
lautnya ke 27 negara termasuk Indonesia. Top telah memiliki lahan perkebunan
rumput laut di Korea Selatan dan pendapatannya mencapai 1.5 Milliar Bath (450
Milliar Rupiah) per tahun. Top Ittipat ini telah berhasil mencatatkan dirinya
sebagai a young billionaire from Thailand. Top ittipat membayar kesuksesannya
dengan berkorban jiwa, raga, waktu, kesenangan jadi gamer, termasuk berkorban
cinta terhadap kekasihnya. Ia juga selalu berfikir kreatif dan inovetif untuk
menghasilkan ide membuat cemilan rumput laut tersebut.
Karakter
dan Motivasi yang dimiliki Top adalah Sesuatu itu akan datang kepadamu namun sesuatu yang
lain akan menjauh darimu" (Top Ittipat Mother). Pesan Top Ittipat “Apapun
yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah.”
1. Costumer segment
- anak-anak hingga orang dewasa bahkan lanjut usia.
- orang yang suka dengan olahan rumput laut.
- orang yang memiliki usaha makan yang ingin menambhakan rumput laut goreng sebagai tambahan dari menu utamanya.
2. Value proposition
- Start form sea to store. Rumput laut goreng berbagai rasa dengan ingredients rahasia yang dikemas menarik dan dapat dimakan sebagai cemilan, lauk, maupun diolah kembali sebagai campuran makanan.
3. Channel
- Distributor (7eleven)
- Website taokaenoi.co.th
4. Customer relationship
- Beli putus saat itu juga
- Website taokaenoi.co.th
5. Revenue stream
- Penjualan
6. Key resource
- Resep unggulan berbagai rasa.
- Pegawai
- Gedung
- Mesin-mesin
- Alat penggorengan
- Mesin pengemasan
- Brand ”Tao Kae Noi”
- Produk “Tao Kae Noi”
- Modal awal 100.000 bath untuk mencoba rumput laut saja
7. Key activities
- Pemilihan rumput laut yang tepat untuk di goreng
- Penggorengan rumput laut
- Menambahkan rumput laut goreng dengan rasa yang popular di masyarakat
- Pengemasan rumput laut goreng
- Pengepakkan
- Pendistribusian melalui ‘7eleven’ dan sekarang distribusi lebih banyak distributor.
- Menambahkan inovasi rasa terbaru dengan konsep kemasan yang diperbaharui dan yang lebih trendy
8. Key partners
- Supplier relationship, distributor diawali di 7eleven, dan sekarang sudah banyak memasuki beerbagai Negara (Indomart, Alfamart, dll)
- Pemasok rumput laut (sekarang memiliki kebun rumput laut)
9. Cost structure
- Cost drivers: o Pembelian rumput laut o Pemelian minyak goreng
- Biaya pegawai
- Mesin pengemasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar