• Nama lengkap: Nadiem Makariem
• Nama panggilan: Nadiem
• Tanggal Lahir: 4 Juli 1984
• Riwayat Pendidikan:
1. Sekolah Dasar di Jakarta
2. SMP di Jakarta
3. SMA di Singapura
4. International Relations di Brown University, AS (S1)
5. London School of Economics (untuk pertukaran pelajar selama 1 tahun)
6. Harvard Business School (S2)
• Riwayat karier/bekerja:
1. Management Consultant di McKinsey & Company, disalah satu perusahaan ternama selama 3 tahun.
2. Co-founder dan Managing Editor Zalora Indonesia
3. Chief Innovation Officer Kartuku
4. Pendiri dan CEO PT GO-Jek Indonesia
Profil Usaha:
• Nama Usaha: PT GO-JEK Indonesia
• Berdiri tahun: 2011
• Alamat: JL. Ciasem 1 No. 36 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12180
• Website: WWW.GO-JEK.COM
• Slogan: "An Ojek for Every Need"
• Layanan Usaha:
1. Instant courier
2. Transportasi
3. Go Food
4. Go Mart
5. Go Box (tambahan untuk pelayanannya dan baru)
6. Go-Clean (tambahan untuk pelayanannya dan baru)
7. Go-Glam (tambahan untuk pelayanannya dan baru)
8. Go-Massage (tambahan untuk pelayanannya dan baru)
- Kenapa disebut entrepreuner? Menjadi seorang Entrepreneur tidaklah hanya pintar, tetapi harus bisa mencari peluang dalam membuat usahanya dan harus berani untuk memulai usaha. Itulah yang dimulai oleh Nadiem Makarim dalam memulai usahanya, yaitu GO-JEK. Setelah mulai berani dan melihat peluang untuk memulai usahanya, Nadiem pun mulai merancang dan mengkonsepkan untuk usahanya.
- Awal mula berdirinya GO-JEK dikarenakan Nadiem selalu berangkat atau pulang kerja naik ojek. Beliau tidak suka kalau brangkat atau pergi kerja naik taksi, atau membawa kendaraan pribadinya. Katanya itu bisa membuang-buang waktu dijalan, karena kota Jakarta semakin lama semakin padat oleh kendaraan beroda 4. Beliau juga pernah mengalami kecelakaan yang dialami pada saat memakai kendaraan umum, yaitu taksi, selain itu beliau juga pernah mengalami kecelakaan beberapa kali dengan mobil pribadinya. Dari pada itu beliau lebih memilih naik ojek karena kecelakaan yang terjadi pada ojek biasanya jarang terjadi kecelakaan. Sampai akhirnya Ia mempunyai ojek langganan untuk antar-jemput kerja. Dari situ beliau mulai memikirkan kenapa tidak membuat usaha ojek yang bisa lewat applikasi dari handphone, dan tukang ojek juga tidak hanya mangkal di tempat pangkalan saja sambil menunggu penumpang, tapi si tukang ojek ini juga bisa menjadi kurier makanan, barang, atau belanja. Akhirnya Nadiem pun memulai ide dan konsep seperti itu.
Di situs resminya disebutkan bahwa layanan Go-Jek adalah sebagai berikut:
- Jasa kurir (90 minute delivery anywhere in the city)
- Jasa transportasi (transparent pricing, free shower cap and masker)
- Jasa delivery makanan (delivering your favorite food under 60 minutes in Jabodetabek)
- Jasa belanja dengan nominal di bawah 1 juta rupiah (shop for food, ticket, medicine, anything under Rp 1.000.000. We’ll pay for it first).
- Karakter dan motivasi yang dimiliki oleh Nadiem Makarim adalah inovatif dan kreatifitas yang dimiliki oleh Nadiem sangat membantu banyak orang, baik pengguna maupun tukan ojek. Beliau ingin membantu tukang ojek pangkalan untuk menambah penghasilannya dengan cara bergabung bersama perusahaannya.
- BMC perusahaan GO-JEK, yaitu:
- Customer segment yang di miliki oleh Go-jek adalah masyarakat umum, dan go-jek pun sudah memiliki banyak pelanggan tidak hanya satu atau dua orang.
- Value proposition: dalam bisnis melayani jasa & transportasi, Go-Jek tidak menyebut customer-nya dengan penumpang, melainkan pelanggan. Apa bedanya? Dengan menyebut penumpang, status Go-Jek tak lebih dari perusahaan transportasi biasa. Layanan mereka adalah memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lainnya. Sementara, dengan menyebut pelanggan, bisnis Go-Jek bukan sekedar memindahkan orang, tetapi juga harus mengutamakan kenyamanan dan bahkan keramahtamahan. Misalnya, motor yang digunakan sesuai standar peraturan, pelayanan kurier makanan atau pun barang harus dengan sangat cepat tanggap, menyetirnya pun sesuai ketentuan dari perusahaan sehingga pelanggan merasa nyaman. Intinya, berkendara dengan Go-Jek harus menjadi pengalaman yang menyenangkan. Itu bedanya. Value proposition itulah yang harus ditawarkan PT Go-Jek Indonesia.
- Channels yang ditawarkan oleh PT Go-Jek Indonesia adalah memberikan promo ditiap tanggal atau bulan-bulan tertentu, yaitu setiap max.15 KM hanya membayar Rp 15.000,-. Tetapi jika lebih dari 15 KM akan dikenakan biaya Rp 2.500/KM. Ada juga setiap menginstall applikasi Go-Jek customer bisa mendapatkan kredit di applikasi tersebut dengan cara memasukkan referral code teman kita, dan kredit akan bertambah.
- Revenue steam Go-Jek berasal dari pelayanan jasa yang diberikan oleh kurier transportasi, kurier barang maupun kurier makanan.
- Customer relationship. Relasi dengan pelanggan harus terus kita pelihara. Go-Jek berhasil mengkonversi pelanggannya menjadi pelanggan setia dan akhirnya menjadi pelanggan evangelist. Pelanggan jenis ini selalu dicari-cari oleh banyak perusahaan. Pelanggan evangelist adalah pelanggan yang tanpa diminta selalu merekomendasikan kepada calon-calon customer untuk memakai produk kita.
- Key activities Go-Jek adalah menambah pelayan jasa dengan lebih banyak inovasi dan variasi, seperti tambahan pelayanan di dalam aplikasinya, yaitu ada Go-Glam, Go-Massage, Go-Clean, dan Go-Box.
- Key resources yang diperlukan oleh PT Go-Jek Indonesia adalah sumber daya manusia, seperti tukang ojek pangkalan yang bisa bergabung denga Go-Jek supaya menambah penghasilan dan menambah armada perusahaan Go-Jek tersebut.
- Key partnership yang diperlukan oleh Go-Jek, yaitu orang yang handal dan bisa dalam mengendarai sepeda motor, memiliki surat-surat berkendara motor dan sebagainya sesuai dengan ketentuan dan kontrak kerja.
- Cost structure:
- Jika Gojek adalah perusahaan transportasi konvensional maka:
- Manajemen Gojek harus membeli motor sebanyak 15.000 . Jika harga motor rata-rata 15 juta/unit , maka Gojek harus keluar Kocek : 225 Milyar rupiah. Artinya dengan Business model sekarang, Manajemen Gojek bisa mendapatkan 15 ribu motor tanpa harus keluar uang 225 Milyar rupiah.
- Manajemen Gojek harus menggaji dan memberikan komisi ,asuransi , tunjangan driver untuk 15.000 driver dengan biaya sebesar rata-rata 5 Juta / Bulan, maka Gojek memiliki Beban Gaji sebesar : 75 Milyar sebulan atau 900 Milyar setahun (Fix Cost) Artinya dengan Business model sekarang Gojek sudah merubah Fix Cost menjadi Variable Cost.
- Depresiasi. Umur kendaraan biasanya dihitung 5 tahun. Perusahaan taksi misalkan, mereka harus meremajakan unitnya jika sudah berumur 5 tahun. Gojek terhindar dari depresiasi.
- Maintenance Cost. Lagi-lagi Gojek bebas biaya maintenance. sementara perusahaan transportasi model konvensional harus punya anggaran maintenance unitnya.
- Pool Kendaraan. Lagi-lagi Gojek tidak harus membuat pool unit seperti yang perusahaan transportasi lain lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar