Profile Enterpreneur
Nama : Hj Rr Ina Wiyandini
Usia : 44 Tahun
Profile Bisnis
Nama Bisnis : Ina
Cookies,
Jenis Bisnis : Kue kering
Mulai Sejak : Tahun 1994
Tempat : Bandung
Visi :
Menjadi
leader dalam industri makanan di Indonesia melalui
bisnis kue kering.
Misi :
a. Memberdayakan masyarakat dan
lingkungan sekitar guna meningkatkan ekonomi rakyat
b. Melakukan penetrasi pasar yang
mencakup semua segmen dengan jangkauan luas
c. Pemanfaatan bahan baku lokal secara
konsisten
d. Terdepan dalam inovasi baik produk
maupun service
Kenapa ia disebut sebagai Enterpreneur
Ketika beliau memiliki hobby
yang tersalurkan melalui bisnisnya, beliau tidak mau setengah-setengah dalam
menjalankan bisnisnya apalagi mengekor pada bisnis orang lain. Beliau maunya
membuka bisnis harus memiliki ciri khas yang tidak dimiliki dan dijalankan
orang lain, meski dalam bidang yang sama. Misalnya sama-sama dalam bisnis kue
kering, tetapi beliau ingin kue kering beliau harus berbeda dan memiliki khas
dalam rasa maupun penampilan. Saat ini bisnis yang sudah terealisasi melalui
hobby adalah bisnis laundry, bisnis cookies “Ina Cookies”, bisnis tempat makan
dan penginapan “De Teuik” dan bisnis dibidang pendidikan.
Karakter dan motivasi yang dimiliki
owner
Karakter yang dimiliki Ibu
Hj Rr Ina Wiyandini:
1. Kreatif dan inovatif
Beliau membuat sesuatu yang
sangat unit dan beliau suka berkreasi yang menjadikan terciptanya 135 lebih
model kue yang dibuatnya.
2. Optimisme
Yakin terhadap apa yang
dibuat dan dibantu semangat oleh orang-orang yang ia kasihinya yang menjadikan
ia mampu untuk memasarkan hasil karyanya.
3. Berani mencoba dan tak bosan untuk terus bereksperimen
Ketika model yang lain sudah
ditiru oleh yang lain beliau berinovasi menggunakan bentuk maupun rasa yang
lain untuk menghasilkan karya yang berbeda.
Motivasi yang di miliki Ibu Hj Rr Ina Wiyandini adalah beliau ingin hidup
lebih bermanfaat bagi banyak orang. Ketika beliau masih bekerja pada orang.
Beliau sudah bercita-cita ingin memiliki usaha sendiri, dimana ia memiliki
karyawan banyak, sehingga keberadaan keluarga beliau bisa memberikan banyak
manfaat dan nilai tambahan bagi orang di sekitarnya. Ini semua bisa dikatakan
karena beliau terpengaruh juga oleh kiprah KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gyn) yang
membangun lembaga pendidikan kemudian membesarkannya sehingga menularkan banyak
manfaat bagi banyak orang disekitarnnya. Alhamdulillah cita-cita beliau di
kabulkan oleh Allah SWT dalam bidang cookies yang beliau rintis.
Bagaimana ia memulai usahanya
Ketika pertama kali pindah
ke Bandung bersama suami pada tahun 1994, beliau sempat bimbang untuk merintis
bisnis kue kering. Pasalnya, di Bandung pada saat itu sudah menjamur bisnis
cookies, kue, bolu, dan sejenisnya. Apakah beliau mampu bersaing dengan mereka
yang sudah terlebih dahulu menjalankan bisnis dibidang ini. Saingannya banyak
sekali. Beliau juga tidak memiliki modal sama sekali, kecuali semangat dan
optimisme untuk berbisnis.
Pada akhirnya beliau
meminjam bahan-bahan pembuat kue kering seperti: terigu, telur, mentega, gula,
dan bahan-bahan lainnya pada suadranya. Akhir 1994, beliau memulai memproduksi
sendiri beberapa jenis kue kering. Kemudian beliau menjual sendiri, beliau
menawarkan kepada orang-orang yang beliau kenal, kepada teman-teman dan
sahabatnya.
Setelah berjalan hampir satu
tahun beliau baru menyadari bahwa bisnis yang beliau jalani ini memiliki
kendala yang cukup serius, yakni belum dikenal masyarakat. Jangankan masyarakat
di luar kota Bandung, masyarakat Bandung saja baru sebagaian kecil yang baru
mengetahui. Bagaimana caranya agar kue kering beliau dikenal masyarakat luas,
beliau pernah berfikir seperti itu. Maka beliau menyepakati untuk membuat merk
agar brand kue kering meningkat.
Dipilihlah “Ina Cookies” sebagai merk-nya. Memilih merk Ina Cookies karena simple dan praktis sehingga mudah
diingat seperti BCA atau UI. Dari situ mulai terlihat hasilnya, semua
teman-teman beliau dari SD sampai Perguruan Tinggi sudah mengetahui produk Ina
Cookies adalah miliknya beliau sendiri, dan langsung membelinya. Secara tak
langsung mereka juga menyebarkan produk beliau dari mulut ke mulut.
Sejak awal, beliau maunya brand “Ina Cookies” bisa setara dengan brand produk-produk ternama. Misalnya
jika ingin membeli air mineral orang pasti menyebutnya “Aqua” padahal banyak
merk air mineral lainnya. Maka, yang beliau harapkan dengan membangun brand adalah jika orang ingin membeli
kue kering maka yang disebut “Ina Cookies”. Maka langkah awal pertama beliau
mengurus hak paten atas nama merk “Ina Cookies” sejak tahun 1995. Ternyata,
ketika mengurus ke instasi yang terkait, perjuangan beliau sangat berat. Nama
“Ina Cookies” dipersoalkan oleh mereka, kata mereka, “Ina” terlalu umum, banyak
orang yang memakai nama ini. Sedangkan “Cookies” merupakan bahasa Inggris yang
juga sudah lazim digunakan untuk menyebut kue kering. Tapi beliau tetap keukeuh mempertahankan merk ini, beliau
tak mau mengganti dengan merk lain. Alhamudulillah setelah melalui perjuangan
panjang, hak paten atas nama merk “Ina Cookies” pun bisa beliau peroleh.
Untuk meningkatkan brand,
salah satu caranya adalah selalu menciptakan produk-produk baru setiap saat.
Inilah faktor yang menyebabkan “Ina Cookies” bisa booming tidak hanya di Kota Bandung tetapi juga berkembang secara
nasional bahkan manca negara. Saat ini pabrik “Ina cookies” sering kedatangan
pengujung secara berombongan dari berbagai daerah di daerah tanah air dan luar
negeri seperti dari Malaysia, Belanda, Jepang, Nigeria, Taiwan. Karena itulah “Ina Cookies” mempunyai tageline “The Most
Creative Cookies” karena kami selalu memunculkan resep cookies baru.
Produk-–produk ini baru muncul bisa kapan saja, sehingga setiap menjelang Idul
Fitri kami selalu menambahkkan dengan beberapa produk baru. Sampai saat ini
produk hasil inovasi Ina Cookies mencapai jumlah 135 jenis kue kering. Dari
jumah itu, hampir semua jenis makanan beliau menggunakan nama putri. Akhirnya,
ditulis menjadi sebuah buku yang berjudul “Mimpi 135 Purtri”. Produk dan resep
baru inilah yang membantu mendongkrak kesuksesan bisnis kami. Para pembeli
umumnya penasaran dengan bulan atau Cookies apalagi ya yang diciptakan Ina
Cookeis?
Beliau ini orangnya tidak
suka meniru. Itulah prinsipnya. Bahkan, jika hari ini beliau mengetahui produk beliau
diciptakan orang lain, besok pagi beliau sudah memikirkan untuk harus bisa
menciptakan produk baru untuk menggantikan produk yang sudah ditiru itu. Inilah
barangkali yang mneyebakan beliau bisa menghasilkan 135 produk orisinil karya
sendiri. Beliau selalu ingin menciptakan hal-hal baru pada bidang apapun yang
sedang beliau tekuni dalam berbisnis, tidak hanya pada pembuatan cookiesnya.
Prinsipnya adalah kreatif, inovatif, dan tak bosan untuk terus bereksperimen
dengan menciptakan moment baru.
Kemudian Ina Cookies
termasuk ke dalam PT. Bonli Cipta Sejahtera yang dibentuk pada bulan Februari
Tahun 2012, yaitu penggabungan 3 perusahaan yang bergerak di bidang produsen
kue kering yaitu J&C Cookies, Ina Cookies, dan Ladifa Cookies. Maksud dan tujuan penggabungan satu atap manajemen
adalah untuk saling menunjang dan menjadi perusahaan yang lebih baik, selain
Halal PT. Bonli Cipta Sejahtera juga menerapkan HACCP sebagai sistem keamanan
pangan yang telah diakui oleh internasional, agar dapat memberikan pelayanan
yang terbaik serta memenuhi kebutuhan konsumen.
Bisnis Model Canvas (BMC)
a.
Customers Segment
Laki-laki dan Perempuan
Semua usia
b.
Value Proposition
Jenis kue dengan berbagai rasa dan bahan-bahan rahasia
yang dikemas menarik untuk dimakan sebagai makanan cemilan.
c.
Customer Relationship
Melalui face to face
Melalui website www.inacookies.co.id
Melaui toko
d.
Channel
Melalui website www.inacookies.co.id
Reseller Online Shop
e.
Revenue Stream
Pemasukan terjadi
dari penjualan dari produk lainnya maupun produk mie sendiri
f.
Key Resource
a. Resep unggulan berbagai rasa
b. Pegawai
c. Gedung
d. Mesin-mesin
e. Alat penggorengan
f. Mesin pengemasan
g. Brand ”Ina Cookies”
h. Produk “Ina Cookies”
g.
Key Activities
Memperbarui mangsa
pasar serta promosi makanan dalam berbagai media.
h.
Key Partnership
Keluarga dan customer relationship
i.
Cost Structure
a. Biaya pegawai
b. Mesin Pemanggang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar