Keuangan
Rabu, 28 Oktober 2015
Emifirliyana_1306466744_Susi Susanti (Astec)
Nama : Emi Firliyana Kelas : Keuangan’13 Npm : 1306466744 Matkul :Kewirausahaan Profil Enterpeuner Nama Lengkap : Lucia Fransisca Susi Susanti Agama : Kristen Tempat Lahir : Tasikmalaya, Jawa Barat Tanggal Lahir : Kamis, 11 Februari 1971 Zodiac : Aquarius Warga Negara : Indonesia Profil bisnis Membuka sebuah toko di ITC Mega Grosir Cempaka Mas yang menjual berbagai macam pakaian asal Cina, Hongkong dan Korea, serta sebagian produk lokal. mendirikan Olympic Badminton Hall di Kelapa Gading sebagai gedung pusat pelatihan bulu tangkis. membuat raket dengan merek Astec (Alan-Susi Technology) pada pertengahan tahun 2002. Alan Budikusuma sendiri pernah berbisnis jual beli mobil, namun tidak bertahan lama karena tidak cocok mungkin. Mengapa disebut sebagai enterpeuner Nama mereka melambung di Olimpiade 1992 saat berhasil memenangkan medali emas tunggal putra dan tunggal putri dalam cabang olahraga badminton. Alan dan Susi kemudian menikah. Setelah gantung raket, pasangan dengan tiga buah hati ini mencoba berbagai macam bisnis. Namun, seolah burung yang kembali ke sarangnya, Alan dan Susi akhirnya memutuskan untuk menekuni usaha pembuatan alat-alat badminton. Mereka menggunakan merek Astec yang menjadi sebuah singkatan dari “Alan Susi Teknologi”. Tidak hanya raket badminton, Astek juga membuat sepatu bulutangkis dan futsal. Karakter & motivasi apa yang dimiliki Setelah gantung raket, sebenarnya mereka berdua belum mempunyai ide untuk terjun dalam produksi alat olah raga atlet. Kalau ingin mudahnya, Susi pernah mengatakan kalau habis jadi atlit ya menjadi seorang pelatih. Namun mereka berdua ingin mencoba hal lain setelah gantung raket. Jatuhlah pilihan untuk mencoba peruntungan di dunia bisnis. Ada beberapa bisnis yang sudah mereka geluti sebelum terjun ke alat olahraga. Alan Budikusuma sendiri pernah berbisnis jual beli mobil, namun tidak bertahan lama karena tidak cocok mungkin. tak juga langsung mulus bisnis yang mereka handle, sebagai produk baru mereka harus pandai-pandai meyakinkan para konsumen untuk menggunakan produknya. Melalui berbagai promosi mereka mulai mengenalkan produk yang mereka gawangi. Salah satu yang gencar dilakukan adalah dengan mensponsori beberapa turnamen bulutangkis di daerah. Dari turnamen tingkat kampung sampai tingkat nasional coba mereka masuki. Selain itu Alan dan Susi juga mendekati beberapa klub untuk bermitra dengan produknya. Bagaimana memulai usahanya Setelah gantung raket, sebenarnya mereka berdua belum mempunyai ide untuk terjun dalam produksi alat olah raga atlet. Kalau ingin mudahnya, Susi pernah mengatakan kalau habis jadi atlit ya menjadi seorang pelatih. Namun mereka berdua ingin mencoba hal lain setelah gantung raket. Jatuhlah pilihan untuk mencoba peruntungan di dunia bisnis. Ada beberapa bisnis yang sudah mereka geluti sebelum terjun ke alat olahraga. Alan Budikusuma sendiri pernah berbisnis jual beli mobil, namun tidak bertahan lama karena tidak cocok mungkin. Selain itu mereka juga pernah mencoba menjadi agen raket dari perusahaan dari Jepang. Namun banyak terjadi ketidakpuasan dari konsumen ketika menjadi agen alat olahraga tersebut. Karena mereka hanya sebagai agen, tidak banyak yang bisa mereka lakukan untuk memuaskan para konsumen. Selain itu karena basic-nya yang atlit mereka kadang juga sangat kecewa dengan kualitas produk yang Alan dan Susi jual. Dari sini mulai timbul ide untuk membuat produk alat olahraga sendiri untuk bisa memberikan kepuasan pada konsumen. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat label sendiri dengan nama Astec. Tak juga langsung mulus bisnis yang mereka handle, sebagai produk baru mereka harus pandai-pandai meyakinkan para konsumen untuk menggunakan produknya. Melalui berbagai promosi mereka mulai mengenalkan produk yang mereka gawangi. Salah satu yang gencar dilakukan adalah dengan mensponsori beberapa turnamen bulutangkis di daerah. Dari turnamen tingkat kampung sampai tingkat nasional coba mereka masuki. Selain itu Alan dan Susi juga mendekati beberapa klub untuk bermitra dengan produknya. Kesuksesan Bisnis yang Inspiratif Dengan kerja keras yang mereka rintis sejak awal, akhirnya sampai saat ini produk olahraga ASTEC menjadi pilihan yang diperhitungkan oleh para atlet. Bahkan tidak hanya di Indonesia, saat ini Alan dan Susi melebarkan sayap bisnisnya sampai ke manca negara. Banyak konsumen dari luar negeri yang sangat menyukai produk asli Indonesia tersebut. Negara dengan tradisi bulutangkis yang kuat mulai mereka masuki. Beberapa negara Eropa dan Asia sudah mulai menerima produk yang ia produksi di Indonesia tersebut. Melalui payung bisnis PT Astindo Jaya Sport, Alan Susi Technology (ASTEC) mulai mengekspansi bisnisnya ke Vietnam, Perancis, Malaysia dan Filipina. Beberapa agen sudah mendirikan banyak gerai untuk khusus menjual produk ASTEC. Di Indonesia sendiri, agen dan gerai Astec bertebaran di berbagai kota besar. Tak berhenti sampai di situ, Alan Susi juga mengembangkan produk olahraga yang lain seperti sepatu dan alat yang lainnya.sebuah contoh yang sangat inspiratif bagi seorang mantan Atlit. Tidak hanya bergantung apresiasi dari Pemerintah saja, namun juga berjuang dalam membangun sebuah bisnis dari nol. Adalah hal yang wajar ketika mengharapkan dari Pemerintah, namun salah besar jika hanya menggantungkan diri dari Pemerintah. So, jika Anda seorang atlit, jangan takut berbisnis, tengoklah Alan Budikusuma dan Susi Susanti. Kini Susi dan Alan menjalani hari-harinya bersama ketiga anak mereka di rumah yang terletak di Komplek Gading Kirana, Jakarta Utara. Mereka masih rutin bermain bulutangkis sampai saat ini, minimal dua kali seminggu untuk menjaga kondisi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar