Biografi Yohanes Auri Wirausaha Muda Desain Grafis
1. PROFIL PENGUSAHA
Yohanes Auri adalah seorang pemuda yang merintis wirausaha beromset milliaran rupiah di bidang desain grafis. Yohanes Auri lahir di Jakarta pada 8 Februari 1985. Beliau adalah alumni Universitas Bina Nusantara (BINUS) dengan jurusan Desain Grafis jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Wirausaha yang dirintisnya sejalan dengan disiplin ilmu yang Auri dapat saat kuliah. Hal ideal seperti ini jarang dilakukan oleh kebanyakan pemuda lain yang hanya bisa jadi pekerja kantoran atau wirausaha yang tidak sesuai kompetensinya. Dan yang lebih hebat lagi adalah Auri memulai wirausahanya dari kamar tidurnya.
2. PROFIL BISNIS
PT Flux Asia Solusindo (disingkat Flux Design)
Merupakan usaha yang bergerak di bidang desain grafis. Jasa yang diberikan antara lain pembuatan annual report, kalender, company profile, multimedia animation, corporate identity, web design, editorial design, dan branding.
Hingga saat ini Auri sudah memiliki dua ratusan klien korporasi. Di antaranya, BII, BNI, Bank of China, Bank of Tokyo, Bank Sumitomo (BSMI), Asuransi Jasindo, Adira Insurance, Avrist Assurance, Erdikha Sekuritas, NISP Sekuritas, Agung Podomoro Group, Adhi Realty Group, Menara MTH, LEADS Property, Procon Indah, BP Migas, Pertamina, Astra Agro, dan Tjokro Group. Dengan portofolio klien yang banyak dan berkelas itu, Auri optimistis bisa melipat gandakan omzetnya tahun ini. “Tahun lalu hanya satu digit (miliar), tahun ini harapannya bisa dua digit,” katanya. Menjelang akhir tahun seperti sekarang, pesanan desain dan cetak kalender korporasi sudah berdatangan.
3. Kenapa disebut entrepreneur
Keahlian, kerja keras, dan strategi bisnis yang tepat mampu menghantarkan seseorang pada kesuksesan. Itulah yang kini dicapai Yohanes Auri. Ia yang mampu menjadi miliarder muda melalui usaha jasa desain grafis berbendera PT Flux Asia Solusindo.
Ketekunan dan citarasa seni tinggi mengantar Yohanes Auri menjadi wirausahawan sukses diusia muda. Keikutsertaan pada ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2010 menjadi titik tolak pengembangan usaha jasa desain grafis yang dirintisnya sejak bangku kuliah.
Usia belia tidak menghambat seseorang untuk mencapai kesuksesan. Dengan kemampuan mengasah keahlian, kerja keras, dan strategi bisnis yang tepat, seorang anak muda bisa saja mereguk sukses dalam bisnis.
Salah satunya adalah Yohanes Auri yang berhasil mengibarkan PT Flux Asia Solusindo. Hanya dalam kurun waktu lima tahun, sang pemuda yang usianya belum genap kepala tiga ini sudah bisa menggemukkan omzet usaha jasa desain grafisnya hingga miliaran rupiah.
4. Karakter dan Motivasi
Berawal dari Desain gratisan
Tahun 2006, Auri lulus kuliah dan bertekad untuk tetap menjalankan usahanya itu dengan bendera Flux Desain. Ternyata dewi fortuna datang ada jemaat gereja yang menyukai desain majalah gratisan yang dibuatnya. Dia pengurus Certificate Wealth Manager Association (CWMA). Inilah proyek besar pertamanya, Asosiasi itu memintanya membuat desain undangan dan buku kelulusan. Nilai proyeknya waktu itu sebesar Rp 20 juta.
Pada saat acara CWMA berlangsung, Auri pun menebarkan kartu nama pada bos-bos bank yang mengikuti acara CWMA tersebut. Saya berharap dengan perkenalan personal ini bisa mendapatkan klien besar. Auri juga memberanikan diri merekrut seorang karyawan meski masih menggunakan kamarnya sebagai ruang kerja. Selama 2006, ia hanya berhasil mendapatkan tiga klien korporasi, sisanya hanya proyek kecil.
Auri lantas menerapkan sistem jemput bola pada calon klien. Dia menawarkan jasa ke lebih dari 40 perusahaan, baik melalui mesin faksimile maupun telepon. Dia memutuskan untuk mengincar klien korporasi lantaran lebih strategis membesarkan usaha. Sudah pasti banyak yang menolak. Nama perusahaan kami belum besar.
Sampai tahun 2008, Auri masih merangkap jabatan, baik sebagai kurir, pemasar, bagian keuangan, desainer, sampai tukang tagih. mesti nagih karena klien biasanya tidak langsung bayar penuh. Itu terjadi sampai sekarang, katanya. Proyek makin banyak, omzet sudah mencapai ratusan juta.
Tahun 2009, Auri merenovasi kamarnya untuk diperlebar menjadi kantor lantaran sudah memiliki tujuh karyawan. Tahun 2010, saya bikin perusahaan untuk mendapatkan proyek secara tender. Klien-klien besar pun kami peroleh.
Nilai sekali proyek desain tidak tanggung-tanggung, mulai ratusan juta hingga miliaran. Maka, ia memasang target tinggi untuk omzet Flux Design. Tahun ini harapannya bisa mencapai lebih dari Rp 20 miliar, kata pria kelahiran Jakarta, 8 Februari 1985 ini.
Pada tahun lalu Auri memindahkan kantornya ke sebuah ruko dua lantai. Di tahun yang sama, saya mendirikan Maunge-print.com sebuah usaha digital printing. Ini sebagai sinergi usaha karena biaya percetakan desain lebih murah dan perputaran uang di bisnis ini juga lebih cepat, katanya.
Auri juga mulai memisahkan usaha percetakan digital dengan usaha jasa desain. Tahun ini, dia memindahkan kantor Flux Design ke Puri Kembangan, Jakarta Barat. Puji Tuhan saya sudah bisa membeli rumah secara tunai dan dijadikan kantor. Target di 2015 sudah bisa pindah di gedung perkantoran.
5. Bagaimana Memulai Usaha
Memulai Wirausaha Desain Grafis dari Kamar Tidur
Kreativitas bisa lahir di manapun, tak terkecuali di kamar tidur. Inilah yang dialami Yohanes Auri, finalis nasional WMM 2010 asal Jakarta. Kamar tidur di rumahnya yang berlokasi di Meruya Ilir, Jakarta Barat, menjadi saksi bagaimana pria kelahiran 8 Februari 1985 itu berjuang merajut mimpi. Salah satu rumus saya dalam memulai usaha yaitu mulailah dari posisi dimana kita berada. Lantaran waktu itu saya hanya punya sebuah kamar yang dijadikan studio desian dan satu komputer butut, ya saya mulai dengan itu,” ujar Auri, sapaan akrabnya, kepada SINDO, akhir pekan lalu. Saat itu, tahun 2004, Auri masih duduk sebagai mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Bina Nusantara Jakarta. Berbekal satu unit komputer di kamarnya, setiap hari Auri mengotak-atik piranti lunak (software) yang biasa digunakan untuk desain grafis. Dari kebiasaan itu, Auri membulatkan tekad membuka usaha jasa desain grafis.
Masalah terbesar kalau mau memulai bisnis, orang selalu merasa dirinya tidak bisa, masih terlalu muda, atau tidak ada modal. Saya berusaha mematahkan bermacam alasan dan ketakutan itu dengan memaksimalkan taste desain yang saya punya,” ucapnya. Kesuksesan Auri tidak didapat dengan mudah. Dia merintis usaha ini sejak kuliah Desain Komunikasi Visual di Universitas Bina Nusan tara, Jakarta. “Sejak kuliah saya sudah menjadi freelancer desain, dapat klien pertama tahun 2004. Ada teman yang pesan logo kafe, honornya waktu itu Rp 8 juta,” kata anak pertama dari tiga bersaudara ini.
Sambil kuliah, Auri menggarap pesanan desain di kamarnya yang berukuran 4×4 meter. Komputer yang digunakan pun masih komputer tabung berprosesor Pentium III. “Saya bukan dari keluarga berada. Tidak mungkin minta orangtua untuk membeli komputer canggih,” kata Auri yang anak pemilik toko suku cadang ini. Di sela kesibukan kuliah, Auri lantas menjadi freelancer yang menawarkan jasa desain grafis, seperti pembuatan logo, brosur, dan company profile. Tak hanya di kampus, Auri juga bergerilya menelepon satu persatu perusahaan dengan harapan calon klien tertarik menggunakan jasanya. “Kerjaan apapun saya ambil yang penting bisa ngumpulin portofolio dulu.
Auri menamai usaha pertamanya dengan nama “Flux Design” yang berkantor secara lesehan di kamar tidur rumahnya. Flux bermakna perubahan terus menerus ke arah yang lebih baik. Filosofi inilah yang dianut Auri dalam membesarkan usaha yang dirintis sendirian itu.
Kendati demikian, usaha menggaet klien tak semudah membalik telapak tangan. Auri bahkan hampir putus asa manakala selepas kuliah pada Januari 2006, dia menelepon dan mengirim fax ke 35 perusahaan namun tak kunjung mendapat respons positif. Sindrom pengangguran yang identik hanya tidur, makan dan main pun menghantuinya. Auri yang mengaku doyan kerja ini merasa jenuh jika kesehariannya hanya diisi kegiatan tidak jelas.
Saya berdoa, Tuhan kalau memang diijinkan saya untuk meneruskan perusahaan ini, saya minta akhir bulan dikasih satu saja orderan. Kalau sampai akhir bulan tidak dapat, saya akan melamar pekerjaan. Ternyata, tepat tanggal 26 Januari 2006 saya dikasih satu orderan desain dari perusahaan asosiasi banking, nilainya sekitar Rp15juta.
Usai menggarap proyek tersebut, orderan lain mulai banyak menghampiri. Dibantu seorang desainer grafis, Auri meluaskan jaringan dan mulai memfokuskan sasaran ke segmen korporasi, seperti perbankan, asuransi, sekuritas, properti dan perusahaan lainnya. Jasa yang ditawarkan antara lain pembuatan logo, company profile, kalender, brosur dan kebutuhan alat promosi lainnya. Kelebihan yang ditawarkan adalah gaya desain yang beda dan disesuaikan dengan imej perusahaan yang bersangkutan. Hingga kini, tercatat lebih dari 100 klien yang telah memanfaatkan jasa Flux Design. Omset perusahaan yang pada 2006 hanya Rp100juta pun meningkat menjadi miliaran pada 2010.
6. BMC perusahaan
Key partner
- BII
- BNI
- Bank of china
- BP Migas
- Pertamina
- Astra Key activitas
- Memberikan desain terbaik bagi klien
Key resource
- SDM yang berkualitas dan mempunyai seni yang tinggi.
- Entrepreneur Muda
- Memiliki daya seni yang tinggi
Channel
- International City Development (luar negeri
Value position
- Menawarkan
Desain yang diberikan sesuia kebutuhan
Cost structure
- Biaya tempat
- Biaya Marketing
- Biaya Gaji
- Biaya Pajak
Customer segment
- Perusahaan yang menginginkan desainnya
- Customer yang mengah sampai atas
7. Kesimpulan
Jadi usia belia tidak menghambat sesorang untuk mencapai kesuksesan Dengan kemampuan mengasah keahlian, kerja keras, dan strategi bisnis yang tepat, seorang anak muda bisa saja mereguk sukses dalam bisnis. Walaupun banyak yang tidak percaya dengan kinerjanya tetapi dia tetap semangat menjalaninya karena ini sebagian dari ketekunan serta citraseni yang tinggi baginya. Dengan portofolio klien yang banyak dan berkelas itu, Auri optimistis bisa melipat gandakan omzetnya tahun ini. Tahun lalu hanya satu digit (miliar), tahun ini harapannya bisa dua digit, katanya. Menjelang akhir tahun seperti sekarang, pesanan desain dan cetak kalender korporasi sudah berdatangan. Auri optimistis masa depan desain grafis di Indonesia kian cerah. Terlebih, desain buatan orang Indonesia sesungguhnya sangat bagus dan tidak kalah dibanding desainer asing. Adapun tantangannya adalah mempertahankan eksistensi dan kreativitas sekaligus mencari ide-ide baru yang lebih segar dan lebih baik dari sebelumnya. Di lain pihak, Auri menyayangkan masih banyaknya kalangan masyarakat yang menilai karya desain grafis sebagai sesuatu yang kurang penting dan mahal. Padahal, desain sebagai seni dan kreativitas sejatinya tidak bisa dinilai dengan uang.
Semoga Yohanes Auri menjadi inspirasi bagi pemuda Indonesia terutama mahasiswa untuk terus mengejar karir di bidang kompetensinya baik dengan bekerja di perusahaan maupun memulai start up wirausaha. Salam sukses!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar