Keuangan

Keuangan

Rabu, 28 Oktober 2015

Vivi Mutiari_1306465281_Donny Pramono (Sour Sally)


Nama Lengkap : Donny Pramono
Tanggal Lahir   : 30 September 1982
Nama Ayah       : Suwitno Pramono
Nama Ibu          : Elien Limuwa
Usaha                 : Sour Sally
Jenis Usaha        : Makanan
Inspirasi usaha  : Frozen Yogurt di Amerika



DONNY PRAMONO adalah seorang founder dan CEO Sour sally. sour sally adalah gerai yang menjual frozen yoghurt, bukan yoghurt cair. Bermula dari hobi donny pramono akan yoghurt, lahirlah sour sally. banyak yang mengira sour sally berasal dari luar negeri. Namun, sour sally adalah perusahaan asli Indonesia.
Kegemaran Donny makin tersalurkan saat ia kuliah di Los Angeles (LA), Amerika Serikat. Maklum, di sana banyak gerai penjual yogurt, Tempat itu kerap dijadikan tempat ngumpul Donny dan teman-temannya. “Akhirnya terinspirasi membuat brand yang bisa go international, dimulai di Indonesia,” urainya.

Motivasinya yaitu ingin menjadi pengusaha internasional dan menularkan gaya hidup sehat di Indonesia dan mancanegara

Untuk mewujudkan itu, selama di LA, Donny rajin mencoba membuat froyo. Apartemen adiknya, Darwis Pramono pun dijadikan tempat eksperimen. Mesin pembuat froyo yang disewanya, disimpan di sana. Lantaran listrik tak mencukupi, ia harus menyewa genset. Tapi, untuk menghidupkan genset, Donny harus main kucing-kucingan dengan tetangganya. “Sebelum jam 5, kami harus sudah selesai, karena tetangga sudah pulang kantor,” kata pria kelahiran 30 September 1982 ini.

Lewat riset itu, penggemar futsal ini menemukan citarasa froyo yang diinginkan. “Rasa harus disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Di Amerika, lebih milky (kental susunya) dan kecut. Kalau di sini, seimbang antara kecut dan manis.” Formula itu yang akhirnya dibawa pulang ke Indonesia di akhir 2007.

Lantas anak pasangan Suwitno Pramono dan Elien Limuwa ini mengajak sepupunya yang sudah malang melintang di dunia bisnis kuliner, Telly Limbara. Telly sepaham lantaran konsep bisnis Donny dinilai menarik. Modal awal pun mereka gelontorkan.
Donny dan Telly tak main-main. Untuk memulai bisnis ini, mereka juga menyewa konsultan brand profesional. Dari situ lahirlah Sour Sally. "Sour itu artinya kecut dan Sally itu nama cewek manis," kata Donny. Desain interiornya pun sengaja dibuat kental dengan warna khas perempuan. Tengok saja dominasi warna hijau muda yang segar dan kursi-kursi empuk dengan warna pastel pada gerainya. Begitu pula dengan pegawainya, terutama yang perempuan, mereka tampil persis dengan Sally yang chic.

Gerai pertama Sour Sally dibuka di Senayan City, pada 15 Mei 2008. Dalam dua bulan, Sour Sally menjadi buah bibir. Antreannya bahkan pernah meluber hingga ke luar gerai. Sekarang ini sudah ada sepuluh gerai di ibu kota. "Hari biasa, pengunjung bisa ratusan. Kalau akhir pekan, beberapa outlet bisa dikunjungi ribuan pembeli," urai alumni Penn State University.
Di Sour Sally tersedia tiga rasa yaitu plain yang seimbang manis dan kecutnya, green tea yang lebih kecut, pinklicious yang lebih manis. Topping-nya beragam, dari buah-buahan, hing­ga mochi, kenari, atau sereal. "Sampai sekarang ada 20 topping tapi masih banyak Sour Sally Lovers (sebutan konsumen) yang belum mencoba," ucapnya yang bisnisnya sempat dikira franchise.
Sekarang, malah sudah tersedia waffle yang dibubuhi froyo dan topping bernama Pinklicious Waffle. Celah inilah yang sekarang sedang digali oleh Sour Sally. Karena bagi Donny, "Setiap orang mempunyai selera sendiri dan kami ingin memuaskan semuanya." Dengan aneka macam froyo, topping, hingga menu yang beragam, tak heran jika Sour Sally selalu dipenuhi tua muda pria wanita setiap harinya.

Memulai bisnisnya dari tahun 2008, Sour Sally ialah nama yang mempopulerkan konsep frozen yogurt premium. Sebuah brand yang telah mendirikan 40 store di Indonesia dan Singapura ini meluncurkan game pertama mereka, game tersebut diberi nama Sally Sizzle.
Sally Sizzle meneruskan warisan genre puzzle match-3 yang dahulu dibawa oleh seri Bejeweled. Dalam menggarapnya Sour Sally tidak sendirian, mereka dibantu oleh tim developer lokal Major Glasses Studio.

Studio ini belum lama lalu meluncurkan game mereka yang berjudul Chicoo And D’Volpi: City Race di Google Play. Dan game puzzle match-3 ini juga mendarat di marketplace yang sama.
Dalam Sally Sizzle, pemain diberikan misi untuk menjaga kepuasan pelanggan Sour Sally yang menginginkan frozen yogurt mereka. Anda diminta untuk menarik garis minimal tiga tipe topping yang sama, kemudian topping-topping akan meledak dan memberikan Anda skor. Semakin banyak topping diledakkan, skor akan semakin tinggi dan Hunger Bar juga akan turut menurut – dan itu berarti pelanggan kian terpuaskan.

Direktur PT Berjaya Sally Ceria – pemilik brand Sour Sally – Donny Pramono, mengungkapkan, “Kami melihat tren masyarakat yang sering bersentuhan dengan teknologi sehingga kami menggunakan pola marketing mobile yang kreatif untuk menjangkau jutaan orang dengan cara yang interaktif bahkan ke mereka yang belum mengenal Sour Sally, tidak pernah mencoba, atau belum menyukai froyo (frozen yogurt) dan minuman yogurt Sour Sally.”

Dari sana kita bisa melihat pendekatan unik yang Sour Selly gunakan – memadukan aplikasi game dengan brand makanan, bukan yang pertama, namun bisa jadi sangat efektif. Awalnya yang tadi hanya sekedar proyek promosi, dapat berkembang menjadi wilayah bisnis baru, tinggal siapkan saja berbagai macam item in-game untuk microtransaction.

Resminya bisnis Sour Sally berdiri di tahun 2008. Tapi, persiapan dilakukan sejak tahun 2007. Jadi, kurang lebih satu tahun. Ide bisnisnya berasal dari mama, Elien Limuwa, yang terinsipirasi setelah melihat langsung gerai penjualan produk yogurt beku di luar negeri. Saya sendiri suka makan yogurt. Akhirnya saya bertekad untuk punya bisnis sendiri. Produk yogurt beku Sour Sally memang awalnya menyasar segmen premium. Memang settingan-nya level premium karena produk (bahan baku) yang digunakan juga setengah impor. Harganya jadi jauh lebih mahal.” Tapi sekarang, produk Sour Sally berusaha menjangkau masyarakat lebih luas dengan kehadiran gerai Sour Sally Mini dengan harga produk yang lebih terjangkau.

Meraka selalu berinovasi. Terus mereka banyak melakukan promosi karena target market banyak anak muda. Jadi, promosi biasanya lewat sosial media, seperti lewat Facebook, yang sekarang likesnya ada lebih dari 250 ribu. Varian produk pun diganti secara berkala. Rata-rata setiap enam bulan mereka ada rasa baru, atau rasa lama mereka munculkan kembali.


Kesimpulan
Donny Pramono adalah entrepreneur muda yang sangat memanfaatkan peluang yang ada. Tidak hanya sekedar bisnis, ia pun ingin menularkan hidup sehat kepada masyarakat Indonesia


Key Partners Key Activities Value Provided Customer Relationship Customer Segments
Keluarga Donny Pembuatan konsep Network Game Sally Sizzle
Kerabat Donny Mencari modal Media sosial
Sepupu Donny
PT. Kuliner Nusantara Sejahtera Iindonesia
Karyawan di PT Berjaya Bersama Sally (Sour Sally).
Berkreasi dan bereksperimen mencoba membuat berbagai jenis es krim yogurt Seluruh masyarakat Indonesia dan mancanegara yang suka dan tidak suka yogurt
Mengembangkan pelayanan
Memuat game Sally Sizle
Key Resources Channels
SDM Kerabat  Donny
Brand Adv. Media online
Varian es krim yogurt Adv. Media cetak
tim developer lokal Major Glasses Studio.
Cost Structure
Revenue and Benefits
Brand Hidup sehat dengan yogurt di Indonesia dan Mancanegara
Menu es krim yogurt Memberdayakan SDM 
Qualitas Menjadi tren anak muda
Marketing mobile yang kreatif  Selalu menjadi gerai yang banyak antrean

Tidak ada komentar:

Posting Komentar